IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Syekh Muhammad Said Mursi dalam buku Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah mengatakan, Bibers Al-Bandaqari, yang dijuluki Az-Zhahir Ruknuddin (yang selalu menang dan sebagai penopang agama) lahir pada tahun 625 Hijriyah di Qoijaq di wilayah Chechnya. Dialah salah satu pejuang Islam, namanya dikenal sebagai komandan militer Muslim dari Chechnya.
Setelah serangan Mongolia pada tahun 640 Hijriyah, dia ditawan dan saat itu ia masih kecil. Bibers dijual ke Damaskus dan dibeli oleh Pangeran Alauddin untuk menjadi salah satu budak Raja Shaleh Najmuddin Ayyub. Setelah raja ini dibebaskan dari penjara, dia pergi ke Mesir dan membawa Bibers, dan di sana ia kemudian melayani Raja Shaleh Najmuddin Ayyub.
Hari demi hari, kecerdasan dan kekuatan Bibers mulai terlihat oleh anggota kerajaan. Maka pada tahun 644 Hijriyah, Raja Shaleh menjadikannya sebagai komandan pengawal pribadinya. Setelah itu Raja Shaleh Najmuddin pun membebaskan Bibers menjadi seorang yang merdeka.
Tak sampai di sana, usai dimerdekakan, Bibers akhirnya ditunjuk sebagai komandan militer di Mesir. Setelah dia beberapa kali menduduki jabatan dan menghasilkan jasa-jasa yang besar terhadap Mesir dalam pertempuran melawan Raja Louis IX, akhirnya Bibers diangkat menjadi komandan militer kerajaan Mesir.
Bibers dikenal sebagai pribadi yang adil. Dia sangat dicintai oleh rakyat karena menghapus peraturan pajak yang pernah diwajibkan kepada mereka oleh Quthuz. Dia menstabilkan keamanan di segala penjuru negara dan mempersatukannya. Bibers juga lah yang pergi sendiri ke Syam untuk menyelesaikan perpecahan dan perselisihan antar-sebagian pejabat di sana.
Di Syam, dia memerangi orang-orang Salib dan berhasil mengalahkan mereka. Selain itu, dia juga mengadakan perjanjian damai dengan sebagian mereka. Perjalanan Bibers begitu panjang dalam dunia militer, dia pernah menaklukkan wilayah-wilayah Nuqbah dan Danqolah yang belum ada seorang pun yang berhasil menaklukkan wilayah-wilayah tersebut.
Dia merupakan komandan Muslim yang sangat mencintai ilmu pengetahuan, dan dia merupakan orang yang tidak pernah meminum minuman keras. Bibers meninggal dunia di Damaskus pada tahun 676 Hijriyah dan dimakamkan disana. Makamnya hingga kini selalu diziarahi oleh banyak umat Muslim.