IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Dosen Institut Ilmu Alquran Jakarta yang juga pengajar di Pesantren Pasca Tahfidz Bayt Alquran-Pusat Studi Alquran (PSQ) ustaz Dr. Muhammad Ulinnuha Husnan mengatakan qurban dalam bahasa Arab berasal dari kata qoruba yang berarti dekat. Kata Qurban adalah isim masdar yang mengikuti wazan fu'la yang maknanya bisa fa'il dan bisa maf'ul.
Meski bentuknya adalah masdar tetapi yang dimaksud para ulama dengan qurban adalah isim maf'ul artinya adalah sesuatu yang dijadikan objek pengorbanan. Menurut ustaz Ulinnuha kata qurban sendiri secara makna bahasa adalah mendekatkan diri atau sesuatu yang dekat.
"Karena itu spektrum qurban itu sebenarnya sangat luas. Apapun yang kita lakukan dan itu kita niatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah masuk dalam kategori qurbanun," kata ustaz Ulinnuha saat mengisi Halaqah Tafsir di Masjid Bayt Alquran-Pusat Studi Alquran (PSQ) beberapa hari lalu.
Sehingga menurut ustaz Ulinnuha qurban bisa didefinisikan sebagai setiap bentuk ketaatan yang dilakukan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT (kullu to'atin yataqorobu biha ilallahi ta'ala). Maka dari itu kata ustaz Ulinnuha ibadah sholat, puasa, zakat termasuk menyembelih binatang juga merupakan bagian dari qurban. Begitupun seseorang yang tengah menuntut ilmu, bila proses belajar tersebut diniatkan untuk mencari ilmu Allah, maka juga masuk kategori qurban yakni mendekatkan diri kepada Allah SWT.
"Jadi qurban itu asal usulnya sangat luas, spektrumnya sangat luas. Hanya saja di dalam perkembangannya kata qurban ini kemudian identik dengan salah satu di antara jenis ketaatan yang ada itu. Yaitu menyembelih binatang ternak yang halal pada hari raya Idul Adha," katanya.
Lalu apakah istilah qurban disebutkan dalam Alquran? Ustaz Ulinnuha yang juga alumni Universitas Al Azhar Kairo Mesir menjelaskan ada beberapa kali Alquran menyebut istilah Qurban. Salah satunya terdapat pada surat Al Maidah ayat 27 yang menjelaskan kisah dua putra nabi Adam yakni Habil dan Qabil berqurban. Sementara itu dalam hadits, Rasulullah SAW juga pernah mengatakan bahwa sholat itu adalah salah satu jenis ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah (assholatu qurbanun).
"Jadi sekali lagi ingin ditegaskan kata qurban sebenarnya adalah semua ketaatan yang kita lakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah, itu masuk wilayah qurban. Hanya saja dalam perkembangannya kemudian istilah qurban ini hanya spesifik pada pengorbanan ad dabihah atau al udhiyah yaitu pemotongan binatang ternak untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT," katanya.