IHRAM.CO.ID, RIYADH — Kepresidenan Umum Urusan Dua Masjid Suci telah menyiapkan 100 ulama untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan para jamaah selama melakukan ritual haji. Ulama-ulama ini akan tersebar di 10 titik lokasi yang berbeda di Masjidil Harom.
Dilansir dari Arab News, Senin (27/6), 100 ulama terdiri dari hakim elit dan anggota fakultas universitas yang dilatih untuk menjawab pertanyaan secara langsung atau melalui telepon melalui tujuh stan yang beroperasi sepanjang waktu.
Direktur Jenderal Dakwah dan Bimbingan Masjidil Haram, Majid Al-Masoudi, mengatakan, respons yang ditawarkan oleh para ulama kepada jamaah haji sesuai dengan hasil dokumen Fatwa Dua Masjid Suci dan dampaknya dalam memfasilitasi perjalanan jamaah haji.
Ulama juga memberikan tanggapan tentang ritual haji sejalan dengan fatwa yang sering dikeluarkan untuk menghindari fatwa yang tidak teratur, menyatukan ijtihad (penalaran independen oleh ahli hukum Islam), dan menghindari ucapan rasis dan kebencian.
Jamaah juga dapat mengajukan pertanyaan mereka yang kemudian dijawab oleh robot di Masjidil Haram. Kepresidenan menawarkan layanan ini di pintu masuk utama area Mataf untuk memanfaatkan teknologi dan kecerdasan buatan.
Robot-robot ini dilengkapi dengan 11 bahasa untuk memandu peziarah dari seluruh dunia, termasuk Arab, Inggris, Prancis, Rusia, Persia, Turki, Melayu, Urdu, Cina, Bengali, dan Hausa.
Mereka membimbing peziarah tentang bagaimana melakukan ritual umrah mereka, mengeluarkan fatwa, menjawab pertanyaan dan memberikan kesempatan bagi orang untuk berkomunikasi dengan ulama dari jarak jauh.
Robot beroda empat ini memiliki layar sentuh 21 inci dan sistem penghentian cerdas yang memungkinkan mereka untuk dipindahkan dengan mudah. Mereka juga memiliki kamera resolusi tinggi untuk kejelasan saat mentransmisikan gambar, headphone resolusi tinggi, dan mikrofon dengan kualitas tangkapan tinggi yang memungkinkan transmisi suara yang jernih.
Robot bekerja pada sistem jaringan nirkabel Wi-Fi dengan transmisi data yang cepat dan tinggi.