IHRAM.CO.ID, JAKATARTA -- Seorang pengelola biro travel umroh dan haji berharap pada jamaah haji furodah yang kini belum bisa berangkat ke tanah suci bersabar dan tawakal karena visa hajinya belum ke luar. Apalagi dalam masa dua hari terakhir ini masa penentuan akan terbit atau tidaknya visa itu.
''Kami merasa masoh bisa tunggu sampai akhir bulan Juni. Bila tidak maka itu tidak lagi memungkinkan pergi ke tanah suci karena butuh persiapan sampai tiga hari. Padahal tanggal 4 Juli 2022 pukul 00.00 Waktu Arab Saudi bandara Jeddah akan ditutup untuk semua penerbangan. Tak hanya itu pintu masuk ke kota Makkah saat itu juga ditutup. Haji akan memasuki masa puncak,'' kata Fahri, seorang pengusaha travel biro haji dan umrah di Jakarta (29/6/2022).
Fahri mengatakan sampai kini terbitnya visa bagi jamaah haji furodah masih belum jelas. Tampaknya pemerintah Arab Saudi sangat berhati-hati karena ini merupakan pemberangkatan haji pertama setelah pandemi. ''Sistem terbitnya visa itu pun berubah. Jadi tampaknya Arab Saudi masih serba uji coba."
''Saya berharap jamaah yang memang kini sudah siap terus berdoa. Kami tahu semuanya sudah berkumpul di Jakarta sudah mengemasi koper dan tinggal menunggu pemberangkatan saja. Namun, kalau seandainya tak bisa, maka tahun depan masih bisa berangkat. Nanti tampaknya, insya Allah, saat itu semua prosedur sudah normal,'' ujar Fahri lagi.
Jamaah haji furodah adalah jamaah haji di luar kuota yang memakai visa 'calling' dari Arab Saudi. Mereka bisa berangkat haji tanpa perlu menunggu antrean naik haji jamaah reguler yang lamanya sudah mencapai 25 tahun. Tapi berbeda dengan jamaah haji reguler biaya keberangkatan haji mereka sangat mahal, mencapai minimal 18.000-20.000 dolar AS. Sedangkan berangkat haji reguler saat ini biayanya hanya mencapai Rp 41.000.000 saja.
Di masa depan, Arab Saudi sudah punya rencana untuk menerima jamaah haji berapa pun banyaknya dengan visa model ini. Asalkan jamaah sudah membayar biaya pengurusan visa, akomodaso saat berhaji, hingga biaya layanan haji, maka mereka bisa berangkat haji pada tahun yang sama. Bahkan pada tahun 2030 Arab Saudi sudah menyatakan akan menerima jamaah haji hingga 2-3 kali lipat dari jumlah jamaah haji tahun ini.