Oleh A Syalabi Ichsan, dari Makkah Arab Saudi
IHRAM.CO.ID, MAKKAH — Pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah menyepakati jadwal lontar jumrah jamaah pada musim haji 1443/2022 ini.
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Arsad Hidayat, menjelaskan, jamaah haji Indonesia akan melaksanakan lontar jumrah yang dibagi menjadi dua waktu.
Pertama, pada 10 Dzulhijjah pukul 00.00 s.d 06.00 WAS. Pada jadwal tersebut, sebanyak 50 persen jamaah akan melontar jumrah Aqabah. Sebagian jamaah lagi akan melontar pada pukul 14.00 s.d 16.00 WAS.
“Melihat kondisi cuaca yang sangat panas akan jauh lebih baik bila mereka melakukan waktu-waktu malam dan sore hari, “ujar Arsad saat diwawancara Tim MCH di Makkah, Rabu (29/6/2022).
Untuk hari melontar jumrah berikutnya, yakni 11-13 Dzulhijjah, jamaah melontar jumrah Aqabah, Wustha dan Ula. Menurut Arsad, jamaah yang mengambil nafar awal juga akan mendapatkan pembagian waktu yakni 50 persen pada pertengahan malam sampai pagi sementara separuh lainnya sore hari. “Kecuali untuk 13 yang mengambil nafar tsani akan diambil dari sore hingga pagi hari,” jelas Arsad.
Arsad menjelaskan, petugas dari daerah kerja Madinah akan mendapatkan mandat yang berjaga di Mina. Pada musim haji kali ini, Arsad menjelaskan, pihaknya juga menempatkan petugas dari Daker Makkah untuk membantu pelayanan jamaah di Mina.
Menurut dia, ada tiga jenis posko yang dibawahi Satgas MIna dengan penempatan tugas dan fungsi berbeda. Untuk Posko Sektor Mina bertugas mengawasi 5-12 maktab dengan empat personel per maktab. Berikutnya posko rute Mina dengan tiga posko berisi personel 10 petugas per posko. Sementara itu, posko Jamarat dibagi menjadi delapan posko yang diisi oleh 10 petugas per posko.
Selain itu, dalam kesepakatan dengan Kementerian Haji dengan Kantor Misi Haji, dia menjelaskan, pihak Arab Saudi akan memfasilitasi jamaah yang hendak melakukan tawaf ifadah dengan bus. Bus itu akan beroperasi dari Mina ke Masjidil Haram secara pulang-pergi (PP).
Hanya saja, Arsad menjelaskan, pihak Saudi mengenakan biaya 30 riyal per jamaah yang menggunakan bus tersebut. “Ini jadi solusi ketimbang jamaah selama ini menempuh jalan kaki 10 kilometer balik lagi,” ujar dia.