Kamis 30 Jun 2022 18:50 WIB

Ribuan Jamaah Haji Filipina Terhambat di Bandara Ninoy Aquino

Banyak jamaah haji Filipina yang telantar di bandara sejak 19 Juni.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
 Otoritas Saudi mencopot stiker di tanah yang menunjukkan posisi jarak sosial, di Masjidil Haram Makkah , Arab Saudi, pada 6 Maret 2022. Ribuan Jamaah Haji Filipina Terhambat di Bandara Ninoy Aquino
Foto: Balkis Press/ABACAPRESS.COM
Otoritas Saudi mencopot stiker di tanah yang menunjukkan posisi jarak sosial, di Masjidil Haram Makkah , Arab Saudi, pada 6 Maret 2022. Ribuan Jamaah Haji Filipina Terhambat di Bandara Ninoy Aquino

IHRAM.CO.ID, KOTA ILIGAN -- Ribuan jamaah haji yang hendak melaksanakan ibadah haji atau ziarah ke Makkah terhambat di Bandara Internasional Ninoy Aquino (NAIA). Terhambatnya jamaah untuk pergi ke tanah suci ini berlangsung sejak 19 Juni karena penundaan pelepasan paspor atau visa mereka.

Tidak jelas berapa banyak yang benar-benar terkena dampak, tetapi Wali Kota Marawi Majul Gandamra mengatakan dia diberitahu oleh Komisi Nasional Muslim Filipina (NCMF) bahwa setidaknya ada 3.500 peziarah yang terhambat di Lanao del Sur saja. Kemudian ada sekitar 2.200 yang sudah berangkat ke Arab Saudi.

Baca Juga

Komisaris NCMF Yusoph Mando yang merupakan juru bicara badan tersebut, mengatakan Sekretaris Guiling Mamondiong sedang berupaya menangani ini. Pembicaraan sedang dilakukan antara maskapai penerbangan dan Kedutaan Besar Arab Saudi untuk membantu para peziarah yang terdampar.

Mamondiong juga berusaha meminta pemerintah Arab Saudi menyediakan penerbangan tambahan untuk mengakomodasi jamaah yang terlantar. Tetapi masalah itu harus diputuskan oleh Raja Salman al Saud sendiri.

"Komisi ingin meminta maaf sekali lagi kepada hujjaj (jamaah) yang terdampar atas kesusahan besar mereka setelah diturunkan dalam penerbangan mereka ke Arab Saudi,” kata Mando dilansir dari Inquirer, Kamis (30/6/2022). 

Tetapi Saudia Airlines memberi tahu Biro Ziarah dan Wakaf NCMF bahwa hanya 471 jamaah yang diturunkan dari penerbangan mereka dan 398 telah dipesan ulang untuk penerbangan pada 1 Juli. Dengan demikian, hanya 73 yang telantar. Sementara ada 212 jamaah lain yang dijadwalkan naik Qatar Airways yang juga diturunkan.

 

Maulana Mamutuk, seorang warga Marawi mengatakan banyak jamaah haji yang telantar di bandara sejak 19 Juni, namun beberapa dari mereka memutuskan pulang karena sudah kehabisan dana. Perwakilan Lanao del Sur Zia Adiong dan Yasser Balindong mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama pada Selasa bahwa mereka akan menyelidiki akar penyebab kekacauan setelah Kongres ke-19 dibuka.

Kedua anggota kongres itu mengatakan para peziarah masuk ke situasi itu karena penundaan pelepasan paspor mereka. Penundaan terjadi meskipun pendaftaran haji elektronik (e-Hajj) dilaksanakan oleh NCMF dari 25 Januari hingga 24 Februari tahun ini untuk membantu warga Filipina pergi haji. Departemen Luar Negeri juga membuka semua kantor konsulernya secara nasional pada 21 Mei untuk menampung jamaah haji dan memproses paspor mereka.

“Menyusul pembatasan yang diberlakukan dalam beberapa tahun terakhir, banyak Muslim Filipina telah menantikan untuk akhirnya berpartisipasi dalam haji tahun ini,” bunyi pernyataan kedua anggota parlemen tersebut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement