IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Hasil survei Indeks Kepuasan Jamaah Haji Indonesia (IKJHI) 1443 H/2022 M yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai kriteria sangat memuaskan, 90,45 poin. Meski begitu, Kepala BPS Margo Yuwono menyebut masih ada beberapa catatan dari jamaah terkait pelayanan yang mereka terima.
"Ada pendalaman dari petugas, melalui wawancara langsung dengan jamaah maupun pengamatan dari proses layanan yang diterima jamaah. Berbagai masukan ini bagus, mengingat ini respons yang bisa dijadikan peningkatan dalam penyelenggaraan haji ke depan," ucap dia saat pemaparan Rilis Hasil Survei Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (SKJHI) 1443 H/2022 M, Senin (19/12/2022).
Salah satu hal yang menjadi masukan bagi pemerintah adalah perlunya mengintensifkan penyampaian informasi saat manasik haji. Berdasarkan temuan di lapangan, saat manasik haji di Indonesia bisa disampaikan informasi selengkap mungkin sehingga jamaah lebih paham terkait rangkaian ibadah haji.
Beberapa informasi yang dinilai perlu disampaikan adalah penekanan kembali hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama menginap di Madinah. Terkait hal ini, Margo Yuwono meyakini pemerintah Indonesia sudah sering menyampaikan, namun tidak ada salahnya untuk mengintensifkan informasi ini.
Hal lainnya yang bisa disampaikan kepada jamaah selama manasik terkait dengan fasilitas yang mereka terima saat berada di Madinah. Antara ekspektasi yang dimiliki jamaah dan kenyataan yang mereka terima harus disamakan sehingga bisa dipahami kondisi selama di lokasi.
"Kemudian terkait mekanisme pelayanan angkutan Masyair saat puncak haji kepada jamaah. Ini juga perlu disampaikan bagaimana angkutan itu saat puncak haji, agar jelas dan jamaah memahami kondisi puncak seperti apa dan situasinya bisa dibayangkan, sehingga mengurangi keluhan saat di Arab Saudi," lanjutnya.