IHRAM.CO.ID, RIYADH — Kementerian Haji dan Umroh di Arab Saudi akhirnya buka suara atas banyaknya keluhan para calon jamaah haji dari Inggris, Eropa, dan Amerika Serikat. Mereka mengaku kesulitan atau menunggu lama untuk melakukan pendaftaran haji melalui portal baru.
Dilansir dari Arab News, Kamis (30/6/2022), Kementerian Haji dan Umroh mengumumkan bahwa mereka akan mengamankan penerbangan alternatif dan menyediakan kursi tambahan untuk jamaah yang datang dari Inggris, Amerika Serikat, dan Eropa.
Bekerja sama dengan otoritas terkait, visa juga akan segera dikeluarkan untuk para peziarah yang memasuki Kerajaan sebagai bagian dari solusi.
Pengumuman ini dikeluarkan setelah banyak calon jamaah haji yang mendaftar melalui portal elektronik Arab Saudi, kerap menghadapi masalah teknis saat mengajukan haji. Mereka kerap kesulitan untuk mendapatkan kursi di penerbangan.
Kementerian menegaskan kembali menyambut semua jamaah yang telah menyelesaikan prosedur mereka melalui platform elektronik, serta mereka yang telah tiba di Arab Saudi.
Sebelumnya, seorang calon jamaah haji asal Inggris Farrukh dan keluarganya yang terdiri dari lima orang telah membayar lebih dari 36 ribu Pound (Rp 651 juta) melalui portal baru 'Motawif'. Namun ia tak kunjung mendapatkan konfirmasi jadwal penerbangan.
“Saya menelepon maskapai dan mereka memberi tahu saya bahwa saya tidak dalam penerbangan apa pun. Saya berhenti berharap karena bahkan visa pun belum diproses,” ceritanya.
Bukan hanya Farrukh yang mengalami kendala menggunakan portal elektronik tersebut. Bahkan sebuah grup WhastApp dibentuk yang berisi kumpulan calon jamaah haji yang mengalami kesulitan serupa.
Banyak dari mereka mengaku senasib, bahwa mereka telah membayar dengan kartu debit setelah hanya diberi waktu 48 jam untuk menyelesaikan pengaturan, tetapi meskipun telah selesai dibayar tetapi konfirmasi yang ditampilkan justru "Gagal."
Banyak calon jamaah haji akhirnya bingung, apakah akan tetap menunggu tanpa kepastian atau meminta pengembalian dana. Namun mereka khawatir, apabila meminta pengembalian dana mereka akan kehilangan nilai tukar dan biaya pemesanan.
Sumber: arabnews