IHRAM.CO.ID,MAKKAH -- Khutbah Arafah merupakan salah satu acara penting dalam pelaksanaan ibadah haji. Untuk musim haji tahun ini, otoritas Saudi menyediakan terjemahan khutbah dalam 14 bahasa.
Upaya penerjemahan ini dilakukan menyusul upaya dari Kerajaan Saudi untuk menyampaikan pesan moderasi dan toleransi kepada khalayak seluas mungkin.
Presiden Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci, Abdulrahman Al-Sudais, mengatakan kepemimpinan Kerajaan menawarkan dukungan tak terbatas untuk pengembangan layanan di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram.
"Saat terjemahan langsung khutbah Arafah memasuki tahun kelima, proyek tersebut telah diperluas untuk mencakup 14 bahasa," katanya dikutip di Arab News, Jumat (1/7/2022).
Sebuah tur media dari situs terjemahan langsung dilakukan di Masjid Al-Nimra, Kamis (30/6). Kegiatan ini dilanjutkan dengan pengarahan media untuk proyek tersebut di markas kepresidenan.
Dalam pertemuan tersebut, Al-Sudais mengatakan Kerajaan ingin menyampaikan pesan Islam tentang moderasi dan toleransi kepada dunia. Pihaknya berupaya menggunakan teknologi modern untuk melayani peziarah dan pengunjung.
Adapun terjemahan langsung dari khutbah Hari Arafah adalah proyek luas untuk dunia, dan khususnya bagi peziarah di tempat-tempat suci. "Langkah ini memungkinkan penutur non-Arab untuk mendengarkan khutbah dalam bahasa asli mereka," lanjut dia.
Di lokasi yang sama, Nabi Muhammad SAW disebut membuat deklarasi tentang hak asasi manusia, ajaran Islam dan hak-hak perempuan, serta kepatuhan terhadap Sunnah.
"Terjemahan tersebut bermanfaat bagi 1 juta orang di tahun pertama, 11 juta di tahun kedua, 50 juta di tahun ketiga, 100 juta di tahun keempat dan akan mencapai 200 juta orang di seluruh dunia pada 2022," ujar dia.
Dia mengatakan awalnya proyek penerjemahan khutbah ini dilakukan dalam dua bahasa. Lantas ditingkatkan menjadi lima dan kemudian 10 bahasa.
Kepemimpinan Saudi kemudian menyetujui terjemahan dalam bahasa Inggris, Prancis, Melayu, Urdu, Persia, Rusia, Cina, Bengali, Turki dan Hausa. Terjemagan dalam bahasa Spanyol, India, Swahili dan Tamil ditambahkan ke dalam daftar tahun ini.
Al-Sudais pun mengatakan kepemimpinan Saudi berupaya mengawasi kemajuan proyek terjemahan langsung internasional untuk memuaskan orang-orang beriman, adil dan bijaksana di seluruh dunia. Proyek tersebut mengambil sikap menentang kekerasan, ekstremisme dan terorisme.
"Raja Salman menekankan pentingnya merawat peziarah, dan Arab Saudi akan selalu bangga dalam mengejar misi ini dengan efisiensi tertinggi," kata Al-Sudais.
Dengan penyelenggaraan musim haji tahun ini yang terbesar sejak pandemi Covid-19, Kerajaan juga akan memastikan kesejahteraan para peziarah, memungkinkan mereka melakukan ritual dengan nyaman dan mudah.
Al-Sudais menambahkan proyek penerjemahan ini bertujuan untuk menyampaikan pesan kebenaran, keadilan, toleransi dan Islam moderat kepada dunia.
"Seiring dengan hak asasi manusia dan ajaran Islam, Nabi menegaskan penghapusan rasisme dan sektarianisme," katanya.
Sumber:
https://www.arabnews.com/node/2114321/saudi-arabia