Kamis 07 Jul 2022 19:58 WIB

Menag Pastikan Jamaah Risti Terlayani

Petugas disiapkan untuk mendampingi jamaah risti

Rep: A Syalaby Icshan/ Red: Agung Sasongko
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyapa jamaah di Hotel Kiswah Tower, Makkah, yang hendak berangkat menuju Arafah pada Kamis (7/7/2022).
Foto: Republika/Achmad Syalaby Ichsan
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyapa jamaah di Hotel Kiswah Tower, Makkah, yang hendak berangkat menuju Arafah pada Kamis (7/7/2022).

IHRAM.CO.ID,  MAKKAH -- Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memastikan jamaah risiko tinggi (Risti) yang akan menjalani prosesi ibadah haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) dilayani. Menurut Menag, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi sudah menyiapkan para petugas untuk jamaah dengan keterbatasan tersebut.

"Pasti ada dari petugas, kita sudah siapkan untuk jamaah-jamaah yang membutuhkan perlakuan khusus karena keterbatasan-keterbatasan juga sudah kita siapkan,"ujar menag saat melepas jamaah berangkat ke Arafah di Sektor 4, Jarwal, Makkah, Arab Saudi, Jumat (7/7/2022).

Baca Juga

Menurut menag, para petugas sudah siaga untuk mengantisipasi pergerakan jamaah di titik-titik krusial termasuk layanan jamaah. "Saya sudah pastikan semua layanan petugas pada jamaah sampai hal paling detail,"ujar dia.

Jamaah dari Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Wanuri (53 tahun) merupakan salah satu jamaah penderita stroke yang berangkat ke Armuzna. Meski harus duduk di kursi roda, Wanuri tetap semangat untuk melaksanakan prosesi puncak haji bersama rombongannya.

"Gak bisa jalan karena stroke kedua kaki. Insya Allah tetap semangat mudah-mudahan sembuh setelah wukuf,"ujar jamaah asal Embarkasi Solo (SoC) itu saat menunggu pemberangkatan menuju Arafah.

Selama di Armuzna, Wanuri mengaku akan dibantu oleh istri dan teman-teman serombongan yang akan mendorongnya di kursi roda. Saat prosesi lontar jumrah, Wanuri akan dibadalkan (digantikan) oleh istrinya.

Ketua Kloter Solo (SoC-2) Suwarno mengungkapkan, pihaknya sudah berusaha untuk menyiapkan fisik jamaah saat menunggu puncak haji. Khusus untuk jamaah Risti, ujar dia, sudah terpantau dalam tujuh hari sebelum pemberangkatan. Menurut dia, setidaknya ada sepuluh jamaah risiko tinggi yang berkursi roda ikut dalam prosesi Armuzna. Selain itu, ada dua jamaah lain yang harus badal jumrah karena sakit.

Menurut Suwarno, tenaga kesehatan bersama dengan petugas kloter siap untuk mendampingi dan membadalkan lontar jumrah para jamaah risti selama prosesi Armuzna.

"Semuanya sudah siap dibadalkan. Kita siap by name,"jelas dia.

Puskes Haji melansir setidaknya lebih dari 40 persen jamaah risiko tinggi yang berangkat pada musim haji tahun ini. Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) Budi Sylvana menjelaskan, setidaknya ada 182 jamaah risiko tinggi yang akan disafariwukufkan di Arafah. Mereka sudah ditarik dari kloter masing-masing untuk diberangkatkan dengan bus yang sama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement