Sementara, setidaknya ada empat masalah utama yang pasti dialami oleh jamaah haji pasca prosesi puncak haji di Arafah, Muzdalifah Mina (Armuzna). Dokter Emergency Medical Team (EMT) Karmijono menyampaikan, masalah ini perlu diperhatikan oleh tenaga kesehatan haji Indonesia (TKHI) di kelompok terbang (kloter) nya masing-masing.
Empat masalah yang perlu diwaspadai pasca Armuzna adalah:
Pertama, terlambat minum obat bagi jamaah risti dengan pengobatan rutin.
Kedua, terlambat makan, ketiga dehidrasi dan ketidak seimbangan elektrolid tubuh dan keempat exaserbasi atau kekambuhan penyakit kronis yang dapat berakibat fatal kepada jamaah haji.
"Empat masalah tersebut akibat euforia aktivitas ibadah pasca armuzna, sehingga jamaah haji cenderung lupa atau menunda minum, makan, minum obat serta beristirahat," kata Karmijoni yang bertugas di sektor khusus Masjidil Haram, seperti dilaporkan Republika, Kamis(14/7/2022)
Karmijono mengatakan solusi dari empat masalah tersebut di antaranya:
Pertama aktifkan kembali pemantauan 30 jamaah paling risti di kloter.
Kedua, berdayakan ketua regu untuk memantau dan memastikan jamaah risti dengan penyakit kronis meminum obat secara teratur.
Ketiga, bagi jamaah yang pulang dari aktivitas ibadah, wajib makan dan minum yang sudah dicampur oralit satu sascet sebelum istirahat atau tidur. Hal ini untuk untuk memulihkan cairan dan elektrolit tubuh yang hilang karena aktivitas ibadah.
Keempat, tetap luruskan niat, banyak istighfar dan memohon kepada Allah agar menjaga jamaah dan petugas tetap sehat dan bugar hingga kembali ke kampung halaman.
"Haji sehat, Haji Mabrur, Haji Barkah harus kita pertahankan," begitu kata Karmijono.