IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Masa operasional penyelenggaraan haji 1443 H memasuki fase pemulangan jamaah ke Tanah Air. Terkait hal ini, Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (PP IPHI) meminta agar jangan ada upaya untuk mempersulit dan menambah beban para jamaah haji yang baru tiba di bandara ataupun saat berada di asrama haji.
''Semua pihak agar tidak membuat siasat dan jurus-jurus yang ujung-ujungnya agar ada pembiayaan dan pungutan pada para jamaah haji,'' kata Ketua Umum PP IPHI, Ismed Hasan Putro melalui keterangan tertulis yang diterima Republika, Jumat (15/7/2022)
Menurut Ismed, sekaranglah saatnya memulai budaya dan praktik melayani jamaah haji tanpa pungutan dan beban pembiayaan yang mengada-ada atau diada-adakan.
''Saya berharap, pelayanan terhadap jamaah yang baru pulang haji tidak dicemari oleh praktik dan siasat untuk mencari keuntungan pribadi bagi oknum yang bertugas di lapangan saat jamaah tiba secara bergelombang di tiap embarkasi yang telah ditentukan,'' kata Ismed.
Pada tahun-tahun sebelum pandemi Covid-19, saat pelaksanaan masih berjalan normal, menurut Ismed, kerap muncul keluhan dari para
jamaah yang baru kembali dari Tanah Suci mengenai adanya praktik bersiasat dan mengada-ada untuk pembiayaan dan hal itu membuat jamaah kecewa serta resah oleh praktik oknum yang tidak bertanggungjawab.
Terkait pelaksanaan prokes terhadap jamaah haji yang baru tiba dari Tanah Suci, Ismed juga menekankan agar jangan menjadi jalan untuk mencari keuntungan dengan mengatasnamakan prokes terhadap jamaah haji.
Lebih lanjut, kepada para jamaah haji Indonesia, Ismed mengucapkan selamat datang kembali di Tanah Air.
"Semoga menjadi haji mabrur sepanjang hayat,'' ucapnya.
Ismed berharap, predikat haji dan hajjah yang sekarang melekat pada masing-masing individu jamaah haji semakin memperkuat komitmen kebangsaan dan ke-Islaman mereka. Juga semakin meningkatkan rasa kepedulian sosial yang tengah menjadi masalah bangsa dan umat.