IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah isu akan dibahas dalam pelaksanaan Konferensi Internasional Komunitas Masjid ASEAN 2022 pada Rabu 20 Juli 2022 secara daring dan luring yang diinisiasi Dewan Masjid Indonesia (DMI). Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Masjid Indonesia (DMI), Imam Addaruqutni, mengatakan, dalam konferensi internasional tersebut akan membahas tentang eco masjid, digital masjid, ASEAN masjid communities, socialization and practical implementation of Islam wasatiyyah.
Ia menjelaskan, masjid-masjid adalah subkultur dari buaya ASEAN. Sebagaimana diketahui, jumlah masjid di kawasan ASEAN itu ratusan ribu. "Masjid di ASEAN itu sangat khas, punya peran sejarah khas, termasuk menguatnya subkultur budaya masjid itu," kata Imam kepada Republika, Selasa (19/7/2022).
Ia mengatakan, Konferensi Internasional Komunitas Masjid ASEAN juga dalam rangka menghadapi meningkatnya isu islamofobia. Sebab islamofobia ini tidak mengenakan bagi umat Islam. Maka masjid harus bisa dipastikan sebagai satu institusi sosial keagamaan yang mengemas kedamaian di tengah masyarakat.
Untuk diketahui, masjid-masjid di ASEAN khususnya di Indonesia banyak mengambil peran penting di tengah masyarakat. Masjid juga memiliki potensi ekonomi, karena masjid bukan saja tempat sholat, sebagaimana diketahui jumlah orang yang ke masjid sangat banyak.
"Sebagai contoh di Indonesia hari Jumat, tidak kurang dari 100 juta orang ke masjid saat sholat Jumat, itu basis social capital yang besar untuk program pemberdayaan masjid di sektor ekonomi, ini juga akan kita ketengahkan di dalam pembahasan di konferensi internasional ini," jelas Imam.
Ia menyampaikan, perwakilan negara-negara anggota ASEAN akah hadir dalam konferensi ini, kemungkinan akan hadir juga perwakilan dari negara lain seperti Timor-Leste. Ketua Umum DMI, Jusuf Kalla dan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI juga akan hadir dalam konferensi ini.