REPUBLIKA.CO.ID, PADANG- Petugas Haji Daerah (PHD) dari Sumatra Barat, Mulyadi Muslim, mengatakan penerapan protokol kesehatan (prokes) selama pelaksanaan ibadah haji di arab Saudi sangat ketat. Baik dari panitia haji Indonesia maupun panitia haji dari Arab Saudi sangat ketat.
"Tim kesehatan haji Indonesia sangat ketat dalam mengawal dan menjaga jamaah. Penerapan prokes, seperti anjuran memakai masker, menjaga jarak serta minum yang cukup dan teratur selalu di kawal tim kesehatan yang ada di setiap kloter," kata Mulyadi kepada Republika melalui pesan Whatsapp, Rabu (20/7).
Mulyadi yang saat ini masih berada di Kota Makkah menambahkan panitia haji Arab Saudi telah mengatur setiap perjalanan dan jadwal kunjungan jamaah di titik-titik yang hendak dituju jamaah. Seperti kunjungan ke Raudah, makam nabi-nabi hingga melontar jumrah. Di mana setiap lokasi diatur kapasitas jamaah yang datang supaya tidak terjadi penumpukan atau kerumunan.
Kemudian di Masjidil Haram lanjut Mulyadi, juga disediakan masker, sabun untuk cuci tangan.
Mulyadi yang terbang bersama kelompok terbang (kloter) VIII atau kloter terakhir dari Sumbar menyebut hingga sekarang belum ada mencatat ada jamaah dari Sumbar yang terkena covid.
"Alhamdulillah belum ada jamaah yang terpapar," ucap Mulyadi.
Beberapa jamaah yang ada keluhan sakit dan harus mendapatkan penanganan medis menurut Mulyadi rata-rata disebabkan karena kelelahan dan penyakit bawaan.