IHRAM.CO.ID, MADINAH -- Stafsus Menteri Agama bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo menegaskan, belasan jamaah haji yang terindikasi positif Covid-19 setibanya di Tanah Air masih dalam kondisi baik. Mereka pun melakukan karantina mandiri di rumahnya masing-masing selama 21 hari ke depan.
“Mayoritas dari yang terpapar Covid-19 kondisi tubuhnya baik-baik saja, tidak mengkhawatirkan. Mereka diajukam sesuai protokol mandiri berada di rumah dan dipantau kesehatannya selama 21 hari ke depan,”jelas dia di Kantor Daker Madinah, Madinah, Arab Saudi, Rabu (21/7).
Dia menjelaskan, tidak ada jamaah yang dikarantina di debarkasi. Mereka dipulangkan ke rumahnya masing-masing sesuai dengan arahan dari Kementerian Kesehatan. Mereka pun diminta untuk memulihkan kondisi dengan makan banyak vitamin, buah dan menjaga kesehatan agar tetap bugar.
Hingga kini, ujar dia, belum ada wacana untuk melakukan tes acak bagi jamaah Indonesia di Tanah Suci. Gus Bowo, sapaan akrabnya, pun meminta agar jamaah yang masih berada di Tanah Suci mematuhi protokol kesehatan. Mereka diminta untuk tetap mengenakan masker selama melakukan beragam aktivitas ibadah terutama di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Berdasarkan hasil acak rapid test jamaah haji, setidaknya ada 18 jamaah terpapar Covid-19 hingga Rabu (20/7). Mereka berasal dari Embarkasi Surabaya (SUB) dan Solo (SOC). Untuk itu, Pemerintah RI pun mengeluarkan aturan terbaru terkait pencegahan dan pengawasan kepada jamaah haji yang baru saja menyelesaikan ibadah haji di Saudi. Saat ini, jamaah yang tiba di Tanah Air disebut akan menjalani tes antigen.
"Mengenai kedatangan ke Indonesia, ada tes antigen. Kebijakan baru Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk kehati-hatian," ujar Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief, dalam pesan yang diterima Republika, Rabu (20/7/2022).
Sebelumnya, pemerintah disebut belum mengeluarkan kebijakan tes kepada seluruh jamaah yang kembali ke Indonesia. Tes antigen akan diberikan bagi jamaah yang sakit maupun menunjukkan gejala Covid-19.
Kepada jamaah yang baru tiba, Kemenag dan Kemenkes berharap dapat memantau perkembangan kesehatannya masing-masing selama 21 hari ke depan. Jamaah juga disarankan untuk tidak bepergian atau bertemu dengan banyak orang, mengingat tidak ada karantina bagi mereka.