IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi mengatakan akan memotong biaya bandara sebanyak 35 persen, dalam upaya untuk bersaing di wilayah yang telah menjadi tuan rumah beberapa hub penumpang terbesar di dunia, menurut laporan Bloomberg.
Pengurangan akan berlaku untuk Bandara Internasional King Khalid Riyadh, Bandara Internasional King Abdulaziz Jeddah dan Bandara Internasional King Fahd Dammam. Pemotongan biaya bandara akan mulai berlaku pada akhir tahun ini.
Pemotongan biaya bandara adalah langkah selanjutnya dalam privatisasi yang sedang berlangsung di sektor bandara. Otoritas Umum Penerbangan Sipil Saudi (GACA) mengumumkan adanya pemangkasan biaya bandara di Farnborough Air Show pada Rabu (20/7/2022).
“Bandara akan diberikan fleksibilitas untuk mengurangi biaya di bawah batas yang diumumkan untuk memaksimalkan pertumbuhan lalu lintas penumpang,” kata GACA.
Langkah itu dilakukan setelah Arab Saudi mengatakan akan menawarkan insentif kepada maskapai penerbangan untuk menerbangkan rute yang tidak menguntungkan dan beberapa hari setelah negara itu membuka wilayah udaranya untuk semua maskapai yang terbang masuk dan keluar dari Israel. Kerajaan ingin bersaing lebih baik dengan hub utama di negara tetangga Uni Emirat Arab dan Qatar.
Arab Saudi mulai menawarkan visa turis pada akhir 2019, dan mensubsidi operator untuk terbang ke negara itu adalah pengakuan betapa terbatasnya pilihan bagi para pelancong untuk sampai ke sana. Langkah ini merupakan langkah terbaru dalam strategi Putra Mahkota Mohammed Bin Salman untuk mengurangi ketergantungan pada ekspor minyak mentah terbesar di dunia dan mengubah Riyadh menjadi pusat bisnis global.