IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1443H/2022M, memasuki hari ke-48. Di hari ke-6 proses pemulangan jamaah haji yang berangkat pada gelombang pertama, tercatat 16.442 jamaah haji reguler telah tiba di Tanah Air.
"Jamaah haji reguler yang telah tiba di Tanah Air sebanyak 16.442 orang. Jamaah haji khusus sebanyak 2.956 orang," kata Kepala Biro Humas, Data dan Informasi, Akhmad Fauzin, dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Kamis (21/7/2022).
Di hari ini, disampaikan ada 10 kloter jamaah haji yang pulang ke Tanah Air dan akan mendarat di lima debarkasi. Sebanyak tiga kloter menuju debarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG) sebanyak 1.194 orang.
Tiga kloter lainnya menuju Debarkasi Surabaya (SUB) dengan jumlah jamaah 1.337 orang. Dua kloter menuju Debarkasi Solo (SOC) membawa 717 orang. Sedang masing-masing satu kloter menuju Debarkasi Jakarta-Bekasi (JKS) dengan 410 orang dan Padang (PDG) sebanyak 391 orang.
Terkait jamaah sakit, Fauzin menyampaikan ada 98 jamaah yang saat ini dirawat. Sebanyak 28 orang dirawat di RS Arab Saudi, dan jamaah lainnya dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah.
Di sisi lain, dia menyebut jamaah yang wafat bertambah dua orang. Mereka atas nama Mustaji Bin Mukri, laki-laki berusia 60 tahun dengan Nomor Paspor C50 28 823, kloter SOC 11 asal Embarkasi Solo, serta Sunartin Naami Hinur, perempuan berusia 57 tahun, Nomor Paspor C23 13 504 dari kloter BPN 06, asal Embarkasi Balikpapan. "Sehingga jumah jamaah wafat sampai hari ini sebanyak 64 orang," lanjut Fauzi.
Kepala Pusat Kesehatan Haji, dr Budi Sylvana, MARS menyatakan screening merupakan bentuk kewaspadaan dan pengendalian terhadap penularan Covid-19 di Indonesia. “Untuk menjaga keselamatan diri jamaah dan keluarga serta seluruh masyarakat indonesia,” ucap dr Budi, Selasa (19/7/2022) di Makkah.
Pemeriksaan Covid-19 bagi jamaah haji dilakukan di asrama haji Debarkasi, melalui test antigen. Jika ditemui jamaah dengan hasil test antigen reaktif, langsung dikonfirmasi dengan RT PCR.
“Bagi jamaah yang dinyatakan positif, dilakukan isolasi mandiri di rumah, namun tetap dilakukan pemantauan kesehatan secara mandiri selama 21 hari,” ujar dr Budi.
Bagi jamaah yang dalam kondisi sehat dapat langsung kembali ke daerahnya masing-masing. Jamaah diminta untuk mengisi kartu Kewaspadaan Kesehatan Jamaah Haji dan melakukan pengawasan kesehatan secara mandiri.
“Jamaah kita minta agar segera melakukan pemeriksaan sendiri ke fasilitas kesehatan setempat apabila merasakan ada gangguan kesehatan,” tuturnya seraya meminta agar jamaah haji tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan baik.