Jumat 22 Jul 2022 17:10 WIB

Hingga Hari Ini Tercatat 67 Jamaah Haji Indonesia Wafat

Saat ini sedang berlangsung fase pemulangan jamaah haji Indonesia.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi. Jamaah haji Indonesia gelombang pertama mulai melaksanakan umrah di Masjidil Haram, Makkah, Senin (13/6/2022). Hingga Hari Ini Tercatat 67 Jamaah Haji Wafat
Foto: dok. istimewa
Ilustrasi. Jamaah haji Indonesia gelombang pertama mulai melaksanakan umrah di Masjidil Haram, Makkah, Senin (13/6/2022). Hingga Hari Ini Tercatat 67 Jamaah Haji Wafat

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Operasional penyelenggaraan ibadah haji 1443 H/ 2022 M sudah memasuki hari ke-49. Fase pemberangkatan dan puncak haji, Arafah-Muzdalifah-Mina (Armuzna) sudah dilewati. Kini tengah berlangsung fase pemulangan jamaah haji Indonesia.

Data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) per Jumat (22/7/2022), lebih 20 ribu jamaah haji reguler sudah tiba di Indonesia. Sebagian besar jamaah saat ini berada di Makkah untuk menunggu jadwal kepulangan atau pergerakan menuju Madinah.

Baca Juga

Sejak 21 Juli 2022, secara bertahap jamaah yang diberangkatkan pada gelombang kedua juga sudah diberangkatkan dari Makkah menuju Madinah. Mereka akan menjalani ibadah Arbain (sholat berjamaah 40 waktu di Masjid Nabawi), sebelum kembali ke Tanah Air melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.

Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Arsad Hidayat mengatakan Siskohat mencatat sampai dengan hari ini ada 67 jamaah haji Indonesia yang wafat. Sebanyak 27 jamaah wafat pada masa pra Armuzna, dalam rentang 4 Juni sampai 7 Juli 2022. Ada 16 jamaah yang wafat pada masa Armuzna, 8-12 Juli 2022. Sisanya atau 24 jamaah wafat pada masa setelah puncak haji Armuzna, 13 Juli sampai sekarang.

"Jumlah jamaah wafat sampai dengan hari ke-49 operasional haji sebanyak 67 orang,” kata Arsad melalui pesan tertulis kepada Republika, Jumat (22/7/2022).

Ia menyampaikan, terkait data jamaah wafat tahun-tahun sebelumnya pada hari operasional yang sama. Pada 2014, di hari ke-49 operasional haji, ada 236 jamaah haji Indonesia yang wafat dari 168.800 kuota haji Indonesia (0,14 persen). Jumlah kuota ini bertahan pada 2015 dan 2016. Sementara jamaah yang wafat 539 (0,32 persen) pada 2015 dan 276 (0,16 persen) pada 2016.

"Jumlah jamaah wafat pada 2015 naik signifikan karena pada saat itu ada peristiwa jatuhnya crane di Masjidil Haram dan tabrakan jamaah di Mina," ujar Arsad yang pada tahun itu menjabat sebagai Kepala Daker Makkah dan didaulat sebagai juru bicara PPIH Arab Saudi.

Sejak  2017, Arsad mengatakan, kuota haji Indonesia kembali ke angka normal 204 ribu orang. Pada hari ke-49 operasional haji tahun itu, tercatat ada 508 jamaah yang wafat (0,25 persen). Setahun berikutnya (2018), pada hari operasional yang sama, ada 263 jamaah yang wafat (0,13 persen).

Kuota haji Indonesia naik lagi pada musim haji 2019 menjadi 214 ribu orang. Saat itu, pada hari operasional ke-49, tercatat 341 jamaah wafat atau 0,16 persen.

"Tahun ini, dengan kuota 100.015 jamaah, tercatat 67 jamaah wafat pada hari ke-49 operasional atau 0,07 persen. Semoga jamaah haji Indonesia selalu sehat, kepulangan ke Tanah Air berjalan lancar, dan mabrur. Amin," kata Arsad.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement