Sabtu 20 Aug 2022 06:33 WIB

Sungai Yangtze Mengering Ganggu Industri Cina

China sedang menghadapi musim panas terkering dalam enam dekade.

Rep: Dwina Agustin /ap/ Red: Agung Sasongko
Sungai Yangtze
Foto:

Pemerintah kota Chengdu, ibu kota provinsi Sichuan, mengatakan warga untuk menghemat listrik dengan menyetel AC tidak lebih rendah dari 27 derajat celcius. Kota lain, Dazhou, sebelumnya mengumumkan pemadaman listrik bergilir tiga jam setiap hari untuk lingkungan.

Ketinggian air yang rendah di sungai juga memaksa penghentian pengiriman kargo. Sebuah kanal yang menghubungkan Wuhan di Yangtze dengan kota Anqing di timur laut di Anhui ditutup karena terlalu dangkal bagi kapal untuk bergerak dengan aman.

Dampak penutupan secara nasional terbatas karena Sichuan hanya menyumbang sempat persen dari produksi industri, sementara provinsi lain menggunakan lebih banyak tenaga batu bara, yang belum terganggu. Pemerintah mengatakan, dua perusahaan listrik milik negara utama Cina, State Grid Ltd. dan Southern Grid Ltd., memindahkan listrik dari 15 provinsi lain ke Sichuan.

Cina mengalami gangguan serupa tahun lalu ketika musim panas yang kering menyebabkan kekurangan tenaga air dan menutup pabrik di provinsi Guangdong di tenggara, pusat manufaktur global. Daerah lain mengalami pemadaman karena kekurangan batu bara dan pemadaman listrik wajib untuk memenuhi target efisiensi energi resmi.

Menurut Larry Hu dari Macquarie Group, tahun ini sepertinya tidak terlalu parah. "Jika penjatahan listrik di Sichuan hanya berlangsung beberapa minggu, dampak pada produksi industri di tingkat nasional akan sangat terbatas,” kata Hu dalam sebuah laporan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement