Selasa 23 Aug 2022 21:12 WIB

Mengenal Sosok Kiai Abbas Abdul Djamil, Pembaru dari Buntet

Kiai Abbad menetapkan standar baru dalam mengelola Pesantren Buntet.

Santri. Ilustrasi
Foto:

Memajukan pesantren

Ia kembali ke Indonesia dan menjadi penerus ayahnya dalam mengelola Pesantren Buntet. Ia pun menetapkan standar-standar baru dan membuat pesantren ini semakin maju.

Ia menggambarkan pesantren itu layaknya pasar. Siapa saja boleh datang dan dilayani tanpa boleh dibedakan. Kebutuhan yang datang pun tidak semuanya sama, ada yang hanya ingin belajar baca huruf arab, ada pula yang lebih membutuhkan ilmu tauhid, atau ingin memperdalam ilmu tafisr, fikih, qiraat, dan lain sebagainya.

 Ia pun mengerahkan lebih banyak lagi pengajar agar kebutuhan santri terpenuhi. Lokasi pengajaran Kiai Abbas tak terbatas. Terkadang di masjid atau kediaman para guru. Ini dimaksudkan untuk membangkitkan gairah perjuangan pendidikan Islam. Di bawah kepemimpinannya, Pesantren Bunten mencapai puncak kesuksesannya dan tampil sebagai lembaga pendidikan yang memiliki keunggulan, qiraat.

Prestasinya pun mendunia. Ini bisa diraih karena modal ilmu yang diperoleh Kiai Abbas selama di Arab. Banyak qari terkenal pun dilahirkan dari didikan pesantren ini.

Ia tak pernah menyepelekan apa yang disebut dengan pendidikan. Menurutnya, pendidikan pesantren harus bisa berpadu dengan pendidikan formal sekolah.

Ia berprinsip, al-muhafadzah ala al-aqadim as-shalih wa al-akhdzhu bi al-jadid al-ashlah, atau pendidikan pesantren harus senantiasa dipelihara dan dipertahankan keberadaannya, tapi pendidikan sekolah juga perlu segera diwujudkan kehadirannya.  

Dengan prinsip tersebut, Kiai Abbas mendirikan sebuah madrasah di bawah Pesantren Buntet. Nama madrasah tersebut adalah Abna'noel Wathon.

 Sekolah tersebut telah mempunyai sistem baru dan fasilitas yang lengkap. Ada papan tulis dan murid-muridnya telah menggunakan buku dan pena atau batu tulis dengan grip sebagai bahan ajarnya.

 

 

sumber : Islam Digest
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement