IHRAM.CO.ID, ISLAMABAD -- Banjir bandang yang disebabkan oleh hujan muson yang sangat lebat telah menewaskan 777 orang di seluruh Pakistan selama dua bulan terakhir. Tim penyelamat yang didukung oleh aparat berpacu dengan waktu untuk mengevakuasi ribuan orang yang terdampar.
Dilansir dari The New Arab, Senin (22/8/2022), sejak 14 Juni, hujan dan banjir telah mempengaruhi 1,8 juta orang dan 317.678 dari mereka masih tinggal di kamp-kamp bantuan di seluruh negeri, menurut Otoritas Manajemen Bencana Nasional. Dilaporkan dari 777 yang meninggal dunia, sekitar 300 dilaporkan sejak 1 Agustus
Pihak berwenang mengaku mendirikan lebih banyak kamp bantuan dan medis di daerah terpencil di Baluchistan Barat Daya yang dilanda banjir, Sindh Selatan dan provinsi Punjab Timur, di mana ada banyak kerusakan.
Otoritas terkait menyebut telah mengirim makanan, tenda, dan barang-barang penting lainnya ke hampir semua daerah itu, di mana orang-orang yang terkena dampak banjir menunggu bantuan yang sangat dibutuhkan selama seminggu terakhir. Namun, video yang beredar di media sosial menunjukkan banyak orang masih menunggu bantuan di daerah yang dilanda banjir.
Banjir juga merusak hampir 60.000 rumah di seluruh Pakistan selain menyapu jalan dan merusak jembatan. Ini telah menambah masalah bagi penyelamat untuk mengejar daerah yang terkena dampak banjir untuk membantu para korban. Musim muson berlangsung dari Juli hingga September di Pakistan.
Diperkirakan 1 juta orang telah terkena dampak akibat hujan lebat, banjir bandang dan tanah longsor sejak Juli. Pakistan mengalami lebih dari 60 persen dari total curah hujan monsun normal dalam tiga minggu. Alkhaledi Kurnialam