Kamis 25 Aug 2022 17:17 WIB

Siapa Sajakah Sosok yang Bergelar Sahabat Nabi?

Nabi Muhammad SAW memiliki teman perjuangan dalam dakwah Islam.

Ilustrasi Sahabat Nabi
Foto:

Menurut Imam Muslim, jumlah sahabat saat Nabi SAW wafat mencapai 144 ribu orang. Mereka merupakan orang-orang yang pernah langsung melihat Nabi SAW dan memeluk Islam.

Ulama hadis besar lainnya, Imam Bukhari, menyebut sahabat adalah orang Islam yang hidup bersama Nabi SAW atau pernah melihatnya. Imam Ahmad bin Hanbal berpendapat sahabat adalah orang yang pernah hidup bersama Rasulullah SAW, sebulan atau sehari atau sesaat atau hanya melihatnya.

Seorang pemuka tabiin, Sa’id bin Musayyab, mengatakan bahwa sahabat adalah orang-orang yang hidup bersama Rasulullah satu atau dua tahun dan pernah ikut berperang bersama beliau satu atau dua kali.

Ibnu Hajar al-Haitami mendefinisikan sahabat sebagai orang yang pernah berjumpa dengan Nabi SAW dan orang itu menjadi mukmin dan hidup bersama Beliau baik lama maupun sebentar, baik orang itu meriwayatkan hadis atau tidak, atau pernah melihat Beliau barang sekali atau tidak bisa melihat Beliau karena buta, namun hidup pada masa Rasulullah hidup.

Jumhur ulama memberi sifat para sahabat merupakan orang-orang yang arif, ahli ijtihad dan ’adalah (keadilan dan integritas) yang dijamin oleh Alquran dan sunah. (QS al- Anfal [8]:74, QS al-Hashr [59]: 8-10, QS al-Fath [48]: 29 dan 18).

Meski ada perbedaan batasan sahabat, para sahabat memiliki peran yang sangat sentral dalam pewarisan agama Islam. Mereka merupakan generasi terbaik umat Islam karena memiliki sumber Islam, yaitu Nabi Muhammad SAW. Setiap ada permasalahan dalam agama mereka mendapat pencerahan langsung dari Rasulullah SAW atau mereka berijtihad berdasarkan pemahaman murni mereka akan Alquran dan sunah.

Para sahabat juga perawi hadis yang paling dekat dengan Nabi SAW. Sehingga, dari merekalah ilmu-ilmu tentang Islam tersampaikan secara utuh dan terjaga kepada umat Islam hingga kini. Para sahabat ada yang menjadi khalifah, gubernur, hakim, dan ulama. Mereka menyebar ke penjuru dunia untuk mengabarkan Islam. Merekalah guru para tabiin (generasi kedua dalam Islam) yang kemudian mengajarkan hal yang sama kepada tabi’at attabi’in (generasi ketiga dalam Islam) hingga sampai kepada kita.

sumber : Dialog Jumat
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement