Senin 29 Aug 2022 21:00 WIB

Masjid Jama, Mahakarya Terakhir Dinasti Mughal

Masjid Jama dibangun oleh Shah Jahan

 Pemandangan umum masjid Jama Majid yang hampir sepi pada kesempatan Idul Adha karena tetap ditutup untuk umum karena pembatasan Covid-19 di Kawasan Lama Delhi, India, 21 Juli 2021. Idul Adha adalah yang paling suci dari dua hari raya umat Islam yang dirayakan setiap tahun, itu menandai ziarah Muslim tahunan (haji) untuk mengunjungi Mekah, tempat paling suci dalam Islam. Muslim menyembelih hewan kurban dan membagi daging menjadi tiga bagian, satu untuk keluarga, satu untuk teman dan kerabat, dan satu untuk orang miskin dan membutuhkan.
Foto:

Masjid ini memiliki tiga pintu gerbang. Setiap pintu gerbang memiliki sebuah menara dengan bagian teratasnya dihiasi oleh bentuk kubah menyerupai bawang. Tampilan itu juga menjadi ciri utama dari bangunan bergaya Mughal ini.

Keindahan masjid tersebut semakin bertambah ketika memasuki bagian interior. Jika memandang dari sisi sebelah selatan menuju utama maka bentangan karpet berwarna merah itu terlihat begitu serasi dengan bagian lengkungan di bagian ujungnya. Tampilan ini memberikan kesan masjid layaknya sebuah lorong yang panjang.

Lalu, dari bagian selasar masjid untuk menuju ke bagian dalam terdapat tiga anak tangga yang terletak masing-masing di sisi timur, utara, dan selatan. Lantai masjid ini dilapisi dengan batu pualam berornamen bergaris menyerupai sajadah masing-masing berukuran 95 x 45 cm. Pola ini sekaligus juga menjadi penanda bagi shaf shalat. Setidaknya, ada 899 ornamen yang sama di lantai dalam masjid.

Untuk kesan megah, begitu sangat terasa ketika melihat sisi mihrab masjd. Bagian ini memiliki ceruk ke dalam. Warna bagian itu kuning keemasan. Warna tersebut membuatnya terlihat begitu menonjol dengan warna merah bata yang hampir menghiasi bagian dinding interior masjid. Pada bagian mihrab ini terhias pula ukuran kaligrafi berbahasa Arab yang berpadu dengan pola bentuk geometris.

Dalam mengonsep masjid tersebut, perhatian khusus dicurahkan oleh Sultan Shah Jahan pada bagian interior ini. Selain perhatian khusus pada pembuatan kaligrafi Alquran yang menghias masjid ini, ia juga sengaja membuat mimbar yang ada di bagian mihrab masjid itu berada pada posisi lebih tinggi dari singgasananya yang terletak di Red Fort.

Ini menjadi sebuah simbol atas pengakuannya terhadap nilai keimanannya sebagai seorang Muslim. Sejatinya, kekuasaan yang ia miliki bukanlah kekuasaan yang absolut dibandingkan kekuasaan Ilahi yang menjadi perwujudkan keyakinan spiritualnya.

sumber : Islam Digest
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement