Kamis 01 Sep 2022 20:20 WIB

Agar Bahagia dan Tak Buang-Buang Waktu

Kebahagiaan dengan mudah kita peroleh, baik dunia maupun akhirat.

ilustrasi merenungi waktu dan dosa
Foto: jart-gallery.blogspot.com
ilustrasi merenungi waktu dan dosa

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kebahagiaan dengan mudah kita peroleh, baik dunia maupun akhirat, jika kita dapat mengelola waktu dengan baik. Waktu dan umur harus diperhatikan jika ingin menjalani hidup yang bahagia.

Manusia tak bahagia jika waktu dibuang-buang begitu saja. Menunggu-nunggu saja hingga sampai pula kepada hari berikutnya. Bertahun-tahun begitu-begitu terus, tak ada perkembangan. Dalam hadis riwayat Imam Muslim dari Abdullah bin Ummar RA, Rasulullah SAW pernah memegang pundak Abdullah bin Ummar RA.

Baca Juga

Kemudian beliau bersabda, "Jalani hidup di dunia seakan-akan kamu orang asing atau orang yang sedang dalam perjalanan. Apabila kamu berada pada waktu sore, janganlah kamu menunggu-nunggu waktu pagi, dan apabila kamu berada pada waktu pagi, janganlah kamu menunggu-nunggu waktu sore. Manfaatkanlah hidupmu di dunia untuk hidupmu sesuadah mati." (HR Imam Al-Bukhary).

Beberapa hal yang harus kita perhatikan berkaitan dengan hadis di atas. Waktu harus dimanfaatkan dengan baik oleh manusia karena umur tak mungkin dapat dikembalikan lagi. Sama dengan waktu, kita bertemu waktu yang sama, tetapi bukan waktu yang kemarin lagi.

Untuk mencapai hal itu ada beberapa yang harus dilakukan. Pertama, berbuat sedikit, tapi berkelanjutan. Daripada berbuat hari ini, tapi besoknya tak lagi berbuat kebaikan. Akhirnya, apa yang ia lakukan berhenti di tempat.

Untuk memulainya kembali butuh energi yang cukup karena ia telah menghabiskan waktu dan tenaganya untuk melakukan hal yang pertama. Konsisten dan berkelanjutan itu harus kita berlakukan pada saat menangkap rezeki dari Allah SWT dan berdoa kepada-Nya.

Sedikit demi sedikit terus kita usahakan pekerjaan kita sampai selesai. Berdoa kepada Allah SWT juga seperti itu, jangan terus beribadah di masjid, berzikir, tapi lupa pada dinamika hidup yang harus diselesaikan. Rezeki di dunia harus kita tangkap. Pergi berjalan sebanyak-banyaknya dan mengarungi seluk beluk bumi Tuhan.

Kedua, harus ada target. Setiap hari harus ada pencapain meski sedikit. Pencapaian ini yang kadang tidak terprogram sehingga kerap kali kita tidak sukses karena tidak membuat target dalam hidup.

Ketiga, bekerja keras dan rajin berdoa. Kita tidak bisa hanya bekerja tanpa berdoa. Keempat, perbanyak mencoba. Mencoba adalah hal yang harus dilakukan. Manusia yang tak mau mencoba dalam memanfaatkan waktu dan hidupnya maka sampai kapan pun ia tak akan pernah merasakan kebahagiaan. Mencoba itu termasuk guru terbaik.

Kita dapat belajar dari pengalaman yang kita coba. Itu guru yang sangat baik. Jika tak pernah mulai dan mencoba maka sampai kapan pun waktu itu akan terbuang begitu saja.

Kelima, jangan banyak mengenang kesalahan masa lalu. Jadikan pelajaran dan teruslah melihat ke depan. Sambil memperbaiki apa yang tidak sukses tadi. Keenam, jangan terlalu buang waktu untuk hal yang tidak penting sebab hanya menghabiskan waktu dan lupa dengan target yang harus dicapai.

Ketujuh, untuk memperkuat semua itu, berdoa dan bangun malam harus dilakukan. Hal ini untuk memperkuat keyakinan akan target dan usaha yang telah dilakukan. Seseorang yang sering bangun malam kemudian shalat dan berdoa maka secara langsung ia telah melampaui orang-orang yang tidur.

Orang yang rajin shalat malam akan dapat petunjuk yang lebih dibandingkan dengan yang tidur. Artinya, ia telah diberikan jalan yang tanpa hambatan oleh Allah SWT karena waktu ia meminta, sedikit orang yang bangun. Akhirnya, apa pun permintaannya akan dikabulkan oleh Allah SWT. 

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement