IHRAM.CO.ID, BEKASI -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Pelaksana Tugas Wali Kota Bekasi Tri Adhianto bertakziah ke rumah keluarga korban kecelakaan maut di Kota Bekasi, Kamis (1/9/2022).
Ridwan bersama rombongan pejabat pemerintah daerah mengunjungi Kampung Rawa Pasung, Kelurahan Kali Baru, Kecamatan Medan Satria untuk menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Santoso Fauzi, salah satu korban kecelakaan maut yang terjadi pada Rabu (31/8/2022) di Jalan Sultan Agung, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi.
"Saya turut menyampaikan duka yang mendalam atas musibah ini. Semoga keluarga diberikan kekuatan dan ketabahan," kata Ridwan.
Selain bertakziah, ia bersama rombongan juga menjenguk korban kecelakaan yang sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Ananda Kota Bekasi serta mendengarkan cerita dan keluhan mereka. Ia mengatakan pemerintah mengupayakan solusi untuk mencegah kecelakaan serupa berulang, termasuk mengupayakan pembangunan jembatan penyeberangan orang, pembatasan jam operasional kendaraan besar, dan penyediaan akses masuk ke sekolah yang aman bagi siswa.
Pelaksana Tugas Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan pemerintah kota sudah mengajukan permohonan pembatasan jam operasional kendaraan besar ke Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek guna menekan risiko kecelakaan lalu lintas.
"Kami sudah berkirim surat ke BPTJ, meminta agar jam operasional kendaraan besar diatur saat melintasi jalan nasional di Kota Bekasi dengan tujuan meminimalisir kepadatan ruas jalan terutama di jam sibuk berkendara. Kami juga merencanakan pemindahan gerbang sekolah tersebut agar tidak langsung menghadap ke jalan nasional," katanya.
Sebuah truk kontainer menabrak halte dan tiang hingga roboh sehingga menimpa orang dan kendaraan di Jalan Sultan Agung, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, pada Rabu (31/8/2022) siang.
Kecelakaan yang terjadi di depan Sekolah Dasar Negeri Kota Baru II dan III pada jam pulang sekolah itu menurut kepolisian menewaskan 10 orang, termasuk di antaranya siswa sekolah dasar, dan mengakibatkan 23 orang terluka.