IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Kota Peziarah di Abu Ajram, Arab Saudi mulai menerima jamaah umroh asal Irak. Mereka memasuki Kerajaan melalui penyeberangan perbatasan Arar Jadidat utara.
Jamaah pertama dilaporkan tiba dengan selamat setelah melalui prosedur yang mudah diakses. Arab Saudi disebut terus berupaya memberikan layanan berkualitas tinggi, untuk memperkaya pengalaman keagamaan dan budaya para peziarah yang berkunjung.
Dilansir di Asharq Al-Awsat, Selasa (13/9/2022), lembaga yang berkepentingan disebut berupaya memfasilitasi masuknya jamaah, sejalan dengan tujuan dalam rencana transformasi nasional Arab Saudi, Kingdom Vision 2030.
Perlu diketahui, rombongan jamaah ini merupakan jamaah umroh pertama yang masuk melalui perlintasan perbatasan Jadidat Arar sejak 1990. Sebelumnya, perlintasan perbatasan tersebut hanya dibuka pada hari-hari tertentu, terutama pada musim haji.
Duta Besar Irak untuk Arab Saudi Abdul-Sattar Al-Janabi mengatakan penyeberangan perbatasan Jadidat Arar adalah salah satu hasil kerja terpenting Dewan Koordinasi Irak-Saudi yang didirikan pada 2017. Al-Janabi menggambarkan penyeberangan perbatasan yang menghubungkan Kerajaan ke Irak sebagai rute vital. Diplomat itu juga mencatat selama beberapa tahun mendatang, kedua negara bercita-cita mengembangkan perdagangan komersial melalui Jadidat Arar.
Tak hanya itu, Al-Janabi menyampaikan kelompok peziarah yang memasuki Kerajaan melalui Jadidat Arar merupakan langkah penting untuk memulai aktivitas pelabuhan darat, sekaligus mencapai potensi maksimalnya. Duta Besar Irak ini lantas menyarankan agar pelabuhan lain antara kedua negara dapat dibuka, atau mengizinkan penduduk dan pelancong menggunakan penyeberangan perbatasan Jadidat Arar.
Terakhir, Al-Janabi menyampaikan terima kasih dan penghargaannya kepada kepemimpinan Saudi dan semua pihak, yang telah membantu membuka kembali perlintasan perbatasan bagi para peziarah.
Adapun pembukaan perbatasan ini bagi peziarah Irak dipercaya berkontribusi untuk menghemat biaya keuangan warga Irak. Di sisi lain, akan memudahkan mereka untuk mengunjungi tempat-tempat suci di Arab Saudi.
Selain itu, pembukaan perbatasan darat mengurangi waktu perjalanan bagi peziarah Irak. Hal ini karena perbatasan tersebut terletak sekitar 90 kilometer dari kota Nukhaib Irak.