Rabu 28 Sep 2022 17:35 WIB

Tiga Hal yang Membuat Setiap Muslim Ingin Kembali ke Tanah Suci

Setiap Muslim bercita-cita untuk dapat mengunjungi Tanah Suci

Kabah (Ilustrasi)
Foto:

Air Zamzam

Biasanya jamaah beristirahat setelah melaksanakan tawaf. Sambil berjalan santai dari tempat tawaf (mataf) menuju tempat sa'i (mas'a) jamaah biasanya menyempatkan diri meneguk air zamzam. Berdasarkan catatan sejarah, air ini merupakan anugerah Allah untuk istri Nabi Ibrahim, Hajar, dan anaknya Ismail, yang kelelahan pada masa awal menempati Makkah.

Air itu terus memancar hingga detik ini. Jamaah haji dan umrah pasti membawa air tersebut sebagai oleh-oleh.

Ka'bah

Bangunan berbentuk kubus berbalut kiswah hitam itu adalah kiblat umat Islam. Di mana- pun umat Islam berada pasti akan menghadap ke Ka'bah ketika melaksanakan shalat.

Ketika berziarah ke Makkah, umat Islam biasanya melaksanakan umrah. Setelah berihram di miqat dan berniat haji atau umrah, jamaah akan bertawaf di Masjidil Haram.

Jamaah biasanya menyempatkan diri menempelkan badan di Ka'bah untuk berdoa. Ketika itu biasanya mereka menangis haru karena melihat langsung bangunan warisan Nabi Ibrahim yang dikenal sebagai bapak para nabi. Setelah itu mereka melaksanakan sa'i dan bertahalul.

Raudhah Raudhah

Raudhah Raudhah adalah tempat antara makam Rasulullah dan mimbar Masjid Nabawi di Madinah. Area ini ditandai dengan karpet berwarna hijau. Pada musim haji (Dzulqaidah--Dzulhijah) dan umrah (puncaknya pada Ra- madhan), Raudhah menjadi tempat yang paling dinikmati.

Di sana jamaah mendirikan shalat sunah dan berzikir.Berdasarkan hadis, barang siapa yang berdoa di raudhah akan dikabulkan oleh Allah.

Setiap Muslim bercita-cita untuk dapat mengunjungi Tanah Suci karena itu merupakan bagian dari ajaran Islam yang dianjurkan (untuk berumrah, bahkan wajib (untuk berhaji). Namun, kewajiban itu akan gugur jika seseorang dikategorikan tak mampu.

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement