IHRAM.CO.ID, TEHERAN -- Kegiatan pembelajaran tatap muka di universitas penelitian negeri terkemuka di Iran ditangguhkan menyusul protes di kampus atas kematian seorang wanita Iran dalam tahanan polisi.
Kelas-kelas di Universitas Teknologi Sharif akan diadakan secara virtual mulai Senin ini hingga pemberitahuan lebih lanjut, menurut pengumuman pihak universitas pada Senin.
Kegiatan mahasiswa doktoral di kampus tidak akan terhalang sementara pergerakan mahasiswa pasca sarjana akan diizinkan bedasarkan permohonan mereka melalui portal universitas.
Langkah ini terjadi setelah bentrokan sengit antara mahasiswa dan polisi di universitas di tengah protes atas kematian Mahsa Amini, 22 tahun, bulan lalu.
Amini ditahan oleh polisi moral Iran karena diduga melanggar aturan berpakaian Islami. Keluarganya mengklaim dia dipukuli yang menyebabkan serangan jantung. Polisi telah menolak klaim tersebut.
Pasukan keamanan telah menutup kampus universitas di Teheran dan banyak mahasiswa terjebak di dalamnya, menurut laporan.
Mereka dibebaskan pada Minggu malam setelah menteri pendidikan negara itu mengunjungi kampus dan berbicara dengan para mahasiswa.
Terjadi demonstrasi di beberapa universitas dalam beberapa hari terakhir di kota-kota besar Iran termasuk di Teheran, Isfahan, Kermanshah, Tabriz, dan Shiraz di mana para mahasiswa menuntut keadilan bagi Amini.
Universitas Teknologi Sharif dianggap sebagai institusi pendidikan tinggi terkemuka untuk bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika di negara ini.