Jumat 07 Oct 2022 05:04 WIB

Jamaah Naila Syafaah Berharap ada Keajaiban Bisa Berangkat Umroh 

PT Naila Syafaah menurut jamaah berjanji akan memberangkatkan umroh.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Jamaah PT Naila Syafaah Wisata Mandiri sedang menunggu kepastian keberangkatan umroh. Saat ini ketua rombongan sedang melaporkan travel tersebut ke Polres Tangerang, Kamis (6/10/2022).
Foto: Republika/ali yusuf
Jamaah PT Naila Syafaah Wisata Mandiri sedang menunggu kepastian keberangkatan umroh. Saat ini ketua rombongan sedang melaporkan travel tersebut ke Polres Tangerang, Kamis (6/10/2022).

IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Sebanyak 176 jamaah Naila Syafaah dari Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur masih bertahan di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur. Mereka masih berharap pihak travel menepati janji untuk menjadwalkan ulang keberangkatan ibadah umroh. 

H. Husin Naparin (62 tahun) salah satu jamaah umroh Naila Syafaah asal Kabupaten Tanah Laut, Provinsi, Kalimantan Selatan, mengatakan, janji itu disampaikan langsung pemilik PT Naila Syafaah Mahfud Abdullah kepada semua jamaah melalui pesan singkatnya yang dikirim kepada pimpinan rombongan.

Baca Juga

"Empat hari yang lalu tepatnya pada Senin tanggal 2 September owner Naila Syafaah berjanji akan menjadwalkan ulang keberangkatan kami ke Arab Saudi. Namun sampai sekarang belum direalisasikan," katanya, Kamis (6/10/2022).

Untuk itu ketua rombongan sedang berupaya mencari solusinya dengan melaporkan pemilik PT Nalia Syafaah kepada pihak kepolisian. Dia berharap polisi bisa membantu mencari pemilik travel yang sampai saat belum ada kabarnya lagi. Diduga dia tak bisa menepati janjinya memberangkatkan jamaah.

"Jamaah berharap agar polisi segera mungkin menemukan pemilik travel agar kami dapat kepastian diberangkatan," katanya.

Husin Naparin yang juga tenaga ahli Fraksi PBK DPRD Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan ini mengatakan, jamaah sudah tinggal di Asrama Haji Pondok Gede sejak Senin Tanggal 3 September. Dia mengaku perbekalan selama menunggu di Jakarta sudah mulai menipis. 

"Karena kita cari makan masing-masing dan perbekalan sudah menipis untuk makan tiga kali," katanya.

Untuk mendapatkan bantuan itu, Husin mengaku sudah menghubungi semua pihak mulai dari Kementerian Agama Provinsi Kalsel, Kementerian Agama RI, Anggota DPR RI. Dia berharap mereka dapat memberikan solusi untuk memberangkatkan jamaah Naila Syafaah sebanyak 176 orang.

"Butuh bantuan semua pihak baik materiil dan moriil selama menunggu diberangkatan Naila Syafaah ke Saudi Arabia," katanya.

Pada kesempatan ini Husin juga meminta masyarakat di Kalimatan Selatan khususnya keluarga Kabupaten Tanah Laut mendoakan agar perjuangan bisa berangkat ke Tanah Suci melaksanakan umroh dapat berjalan lancar dan sukses. 

Sementara itu Ahmad Hidayat (23 tahun) jamaah Naila Syafaah asal Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan akan tetap bertahan bersama jamaah lain untuk bisa diberangkatkan. Dia berdoa ada keajaiban semua bisa berangkat ke Tanah Suci.

"Mudah-mudahan ada keajaiban kita semua bisa berangkat," katanya.

Ahmad Hidayat mengaku tak bisa banyak berkomentar terkait dengan masalah ini. Dia hanya ingin niatnya ke Tanah Suci untuk ibadah umroh yang kedua kalinya ini tercapai.

Di tempat yang sama Muhammad Ilmi jamaah umroh Naila Syafaah mengaku telah membayar lunas untuk biaya perjalanan umroh sebesar Rp 31.800.000. Uang itu dikumpulkan dari hasil bekerja sebagai petani. 

"Sudah dibayar lunas. Saya kumpulkan uang dari hasil bertani," katanya. 

Pantauan Republika Nurmulyati putri dari Muhammad Ilmi jamaah umroh Naila Syafaah terlihat memeluk dan menangis ayahnya yang gagal berangkat. Kepada putrinya Muhammad Ilmi bercerita banyak tentang kegagalan berangkat umroh.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement