Sabtu 08 Oct 2022 09:52 WIB

Menelusuri Peninggalan Neolitik di Jubbah

Jubbah merupakan sebuah kota di kawasan Ha'il, Arab Saudi.

Artefak Ukiran Batu di Jubbah Arab Saudi
Foto:

Peninggalan neolotik di Jubbah, seperti halnya di Shuwaymis, berupa pahatan di permukaan batu tebing. Pahatan di batu ini dibuat amat baik dan dipastikan butuh waktu lama untuk merampungkannya. 

Petroglif (gambar yang dibuat dengan cara mengukir atau memahat di permukaan batu — red) di Jubbah amat bervariasi, mulai dari gambar sosok laki-laki dan perempuan, kegiatan manusia, gaya rambut, hingga pakaian. Petroglif di sana juga menyiratkan sudah dikenalnya strata sosial melalui gambar manusia yang memakai ornamen-ornamen unik.

 Pahatan gambar berburu diprediksi dibuat selama fase basah holosen, yakni sekitar 5.500 tahun lalu. Gambar-gambar tentang cara ber buru tampak berupa manusia yang membawa panah, tombak, dan tongkat. Ada pula gambar manusia yang membawa anjing pemburu dan gambar kegiatan selingan selama perburuan berlangsung.

Tampilan itu menunjukkan pula cita rasa seni, sebagian besar gambar merupakan hasil lu kisan dibandingkan pahatan. Hal serupa banyak ditemui di Afrika Utara, termasuk di Alja zair, Libya, dan Mesir.

Jubbah pernah dikunjungi penjelajah dan orientalis, Georg August, pada 1845 Masehi. Dalam catatannya, ia menggambarkan Jubbah se bagai daerah luas yang banyak terdapat ru mah dari bata-bata lumpur yang dikeringkan. Tiap rumah memiliki kebun kecil dan sumur sendiri, sedangkan unta-unta bisa ditambatkan di sana.

Jubbah memiliki 170 rumah yang semuanya dihuni orang-orang dari suku Shammar klan al-Ramal. Pada umumnya, perawakan mereka kurus dengan gaya hidup seperti orang Arab Ba dui meski mereka bermukim di rumah per manen.

Kota ini sering dikunjungi orang-orang Arab Badui, terutama pada musim panen kurma. Meskipun, kurma di Jubbah tak sebagus kurma yang tumbuh di al-Jawf dan Tayma.

 

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement