IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam (LPLH SDA) Majelis Ulama Indonesia (MUI) berencana menggelar konfrensi nasional masjid ramah lingkungan 2022. Acara ini rencananya akan digelar pada 3-4 November 2022 di Hotel Sultan, Jakarta Pusat.
Ketua LPLH SDA MUI, Hayu Prabowo, menyebut wacana seputar masjid ramah lingkungan telah lama digaungkan oleh MUI. Setelah melewati pandemi Covid-19, pihaknya disebut ingin agar hal ini semakin digaungkan dan disebarluaskan.
"Sekarang, setelah Covid-19 ini, kami ingin agar engage lebih dalam lagi, ketemu langsung. Beberapa masjid-masjid kampus, seperti ITB, UI, UGM itu sudah menunjukkan ketertarikannya," ucap dia saat dihubungi Republika, Senin (10/10/2022).
Dalam MUI sendiri disebut sudah ada beberapa fatwa tentang lingkungan hidup. Fatwa-fatwa ini lantas disampaikan harus diimplementasikan, dirasionalisasikan dan dioperasionalkan.
Hayu menyebut masjid merupakan salah satu platform yang paling bagus untuk mengimplementasikan fatwa-fatwa yang ada. Di dalam masjid tidak hanya ada ibadah, tapi juga ada nilai pendidikan, aksi dan kemasyarakatan.
"Fatwa-fatwa yang ada sudah dijabarkan dalam buku panduan dan buku khutbah. Nah operasionalisasinya di masjid. Masjid melakukan dakwah lisan dan bil hal (aksi),"lanjutnya.
Dalam hal aksi yang dilakukan masjid, Hayu menyampaikan bisa dimulai dengan menjadi masjid ramah lingkungan. Yang dimaksud dengan masjid ramah lingkungan adalah masjid yang peduli pada lingkungan, salah satunya dengan menghemat air, hijau, serta memiliki sumur resapan.
Lebih lanjut, kegiatan ini rencananya akan mengundang beberapa tokoh untuk menjadi pembicara utama, seperti Ketua Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Harapannya, dengan mengundang tokoh-tokoh ini semakin menggaungkan konsep masjid ramah lingkungan di lingkup kerja masing-masing, dari pusat hingga daerah.
Selain itu, akan diadakan pembahasan seputar lingkungan, masjid dan ibadah dengan sejumlah panel. Terakhir, ada kegiatan Call For Paper dengan sejumlah topik, yang bisa diikuti oleh banyak pihak termasuk dari akademisi.
"Kami ingin mengajak agar civitas kampus bisa ikut masuk dan berkontribusi. Teknologi ramah lingkungan saat ini memang banyak, termasuk yang high tech. Namun kami ingin teknologi ini yang bisa diaplikasikan dan mudah digunakan oleh masyarakat," ucap dia.
Kegiatan konferensi ini mengambil tajuk 'Dari Masjid Wujudkan Kehidupan Berkelanjutan'. Acara tersebut akan digelar dengan metode hybrid, dengan harapan dapat diikuti oleh banyak peserta dari seluruh Indonesia.