IHRAM.CO.ID, Oleh: Gunadi PM
Ketakwaan merupakan salah satu unsur yang paling utama dan diutamakan dalam mengahadapi kehidupan yang penuh dengan riak dan gelombang. Bahkan takwa merupakan ciri utama orang yang paling mulia di sisi Allah SWT Ketakwaan harus selalu menjadi cermin utama kita dalam meniti kehidupan. Sehingga, dampaknya dalam kehidupan dapat menjadi cermin bagi orang lain untuk berbuat kebaikan sehingga langkah yang kita ambil selalu menuju Ridla Allah SWT.
Jika ingin menjadikan diri kita sebagai orang yang takwa sejatinya, maka hal yang perlu kita lakukan ada lah menjaga salah satu anggota badan yang kelihatannya kecil. Namun apabila tidak sanggup menjaganya, maka akan menimbulkan bencana yang sangat dahsyat.
Anggota badan yang dimaksud adalah lidah. Lidah memang tidak bertulang, tetapi sedikit melukai orang lain dampaknya luar biasa, dan sangat fatal. Bisa terjadi permu suhan bahkan pertumpahan darah. Maka, tepatlah apa yang dikatakan oleh pepatah Arab: “Keselamatan seseorang, tergantung pada bagai mana ia menjaga lidahnya”.
Dalam hadis Rasulullah juga telah memberi peringatakan bahwa hendaknya anggota badan yang bernama lidah selalu dijaga. Dalam artian bahwa tidak digunakan berbira kotor, mengumpat, menggunjing, dan lain-lain. Tetapi hendaknya lidah digunakan berkata jujur, kalau tidak bisa, lebih baik diam. Sebagaimana sabda Raulullah: Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah berkata yang baik (jujur) atau diam.
Inilah sabda Rasulullah yang merupakan ilustrasi bahwa keimanan dan ketakwaan seseorang dapat diukur dari perkataan baik dan buruknya. Imam al-Gazali dalam kitabnya Ihya Ulum al-Din, menulis bahayaba haya lidah kalau tidak bisa menjaganya. Pertama, lidah yang tidak terkontrol oleh nilai-nilai Islam, se lau berkata yang tidak ada guna dan manfaat.
Juga memunculkan perkataan yang ngelantur, tiada ujung dan pangkalnya, sehingga potensial melahirkan fitnah. Permusuhan dan pertengkaran. Oleh karena itu Rasulullah bersabda: Di antara ciri kesempurnaan Islam seseorang ada lah meninggalkan sesuatu yang ti dak patut dilakukan.
Kedua, lidah yang tidak terkontrol oleh nilai-nilai Islam, akan suka membicarakan hal-hal yang erotis, kemaksiatan, penjudian, perzinahan dan lainlain. Ketiga, lidah yang tidak terkontrol oleh nilai-nilai Islam, selalu menjadi pemicu pertengkaran.
Belum tahu persoalan yang sebenarnya tiba-tiba saja emosi menguasai jiwanya. Kemudian lahirlah perteng karan, pertikaian dan lain-lain. Olehnya itu Rasulullah bersabda: Orang paling dibenci oleh Allah adalah orang yang suka bertengkar dan suka saling menyerang.
Keempat, lidah yang tidak terkontrol oleh nilai-nilai Islam, akan selalu berbicara dusta. Sebagai buah dari tidak terkontrolnya agama dan akal sehat. Dan jika orang sudah terbiasa berkata dusta, maka tidak ada alamat yang dialamatkan kepadanya kecuali tanda munafik. Sebab Rasulullah telah menyatakan tanda-tanda orang munafik, adalah jika berbicara, ia selalu dusta.
Kelima, lidah yang tidak terkontrol oleh nilai-nilai Islam, akan me la hirkan orang-orang suka me langgar janji, padahal janji harus selau ditepati. Janji adalah hutang. Siapa yang berjanji ia harus menepati janji nya, baik janjinya kepada teman, saudara, partner bisnis, lebih-lebih janji kepada Allah.
Itulah beberapa hal yang menjadi bahaya lidah yang tidak terkontrol oleh nilai-nilai Islam. Semoga de ngan ayat dan hadis ini, kita dapat be rupaya untuk lebih meningkatkan kualitas takwa dengan menjaga li dah yang dapat menimbulkan ba ha ya yang dahsyat. Ini agar kita bisa hi dup dengan damai dan tentram.