Kamis 13 Oct 2022 18:27 WIB

Digitalisasi Aksara Arab Pegon Jadi Rangkaian Acara Hari Santri

Aksara Arab pegon salah satu warisan budaya otentik karya masyarakat Indonesia.

Ilustrasi. Sejumlah santri baru Pondok Pesantren Almubarok menggelar pawai taaruf di Alun-alun Serang, Banten, Selasa (12/7/2022). Pawai yang diikuti 600 santri yang baru diterima di Ponpes Almubarok tersebut digelar sebagai bagian dari pengenalan lingkungan untuk para santri sekaligus untuk memeriahkan Hari Raya Idul Adha 1443 H. Digitalisasi Aksara Arab Pegon Jadi Rangkaian Acara Hari Santri
Foto: ANTARA/Asep Fathulrahman
Ilustrasi. Sejumlah santri baru Pondok Pesantren Almubarok menggelar pawai taaruf di Alun-alun Serang, Banten, Selasa (12/7/2022). Pawai yang diikuti 600 santri yang baru diterima di Ponpes Almubarok tersebut digelar sebagai bagian dari pengenalan lingkungan untuk para santri sekaligus untuk memeriahkan Hari Raya Idul Adha 1443 H. Digitalisasi Aksara Arab Pegon Jadi Rangkaian Acara Hari Santri

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pendidikan Diniyah Pondok Pesantren Kementerian Agama Waryono Abdul Ghofur mengatakan sejumlah kegiatan akan digelar sebelum acara puncak Hari Santri pada 22 Oktober 2022 mulai digitalisasi aksara Arab pegon hingga mayoran.

"Insya Allah akan ada rangkaian Hari Santri sejak 17 Oktober di Taman Lapangan Banteng," ujar dia, saat Media Gathering bincang Hari Santri di Jakarta, Kamis (13/10/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan rangkaian acara peringatan Hari Santri tahun ini akan berbeda dengan penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya. Salah satunya soal kongres digitalisasi aksara Arab pegon.

Menurut dia, aksara Arab pegon merupakan salah satu warisan budaya yang otentik karya masyarakat Indonesia, khususnya di lingkungan pesantren. Karena modernisasi, kata dia, aksara Arab pegon kurang dikenal luas.

 

"Alhamdulillah pesantren masih nulis pegon ini, arab pegon. Dan karena Arab pegon ini banyak variannya, maka pada kongres aksara pegon ini salah satu bahasannya soal standardisasi Arab pegon," kata dia.

Kegiatan lainnya dalam rangkaian Hari Santri, yakni isu lingkungan. Waryono mengatakan bahwa pesantren dari tahun ke tahun terus memiliki santri yang kian banyak. Maka pengelolaan lingkungan seperti sanitasi mesti menjadi perhatian agar tak menimbulkan masalah di kemudian hari.

"Bagaimana pengelolaan limbahnya, dibuang ke mana, dijadikan apa? Ini tentu pesantren harus menjadi problem solver bukan part of solver," kata dia.

Ia mengatakan akan ada pemeriksaan kesehatan secara gratis. Masyarakat akan dilayani oleh sejumlah dokter yang pernah mendapatkan beasiswa santri berprestasi.

Para dokter adalah mereka yang pernah menimba ilmu di pesantren, sehingga pendekatan tidak hanya dalam sisi medis, tapi melibatkan sosial, kultur, lingkungan, hingga agama. "Kalau diperiksa sama dokter dari santri semoga jadi cepat sembuh dengan pendekatan-pendekatan itu," kata dia.

Di samping itu, akan ada sertifikasi halal dari 17-22 Oktober. Masyarakat atau pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) yang ingin mendapatkan sertifikat halal bisa melalui skema self declare.

"Kami ingin menjadikan Indonesia ini sebagai pusat halal dunia. Dari sisi modal sosial kita sudah cukup, karena kita masyarakat Muslim terbesar di dunia. Hanya secara kelembagaan dan struktur ini belum," kata dia.

Waryono melanjutkan akan ada acara mayoran pesantren. Maksudnya, makan secara bersama-sama dalam satu lokasi yang sama tanpa memandang strata sosial masyarakat. Mayoran ini merupakan tradisi turun-temurun di pesantren.

"Kalau orang di luar berbicara kesetaraan, di pesantren itu sudah dipraktikkan. Kami akan memberikan makan gratis kepada masyarakat sepanjang rangkaian hari santri mulai tanggal 18 Oktober," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement