Senin 17 Oct 2022 22:11 WIB

Hati dan Pasukan-Pasukannya

Hati diibaratkan sebagai seorang raja.

Takwa (ilustrasi).
Foto: blog.science.gc.ca
Takwa (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID, Imam al-Ghazali memak- nai hati sebagai al-Qalbu -salah satunya- dalam artian halus. Definisi nya bersifat ketuhanan dan kerohanian. Dialah hakikat manusia yang dapat menangkap segala pengertian. Dia sumber pengetahuan dan kearifan. Sasaran dari segala perintah dan larangan Tuhan.

Hati yang bersifat halus bertautan dengan hati jasmani, segumpal daging berbentuk bulat panjang yang terletak di sebelah dada bagian kiri. Pertautan keduanya sedemikian erat. Hati halus ini memiliki pasukan yang siap untuk melakukan kehendak tuan nya.

Baca Juga

Di dalam QS al-Muddatsir ayat 31, Allah SWT berfirman.Dan, tidak ada yang mengetahui akan balatentara Tuhanmu kecuali hanya Dia.

Al Ghazali menyebut, Allah memiliki balatentara dan pasukan yang dikerahkan pada hati ma nusia, roh, dan sekalian alam.Tidak ada yang mengetahui perincian bilangannya. Tak seorang pun mengetahui kecuali Allah semata.

Hati diibaratkan sebagai seorang raja. Pasukan-pasukannya itu menjadi ajudan dan pelayan- pelayannya. Menurut al-Ghazali, hati memiliki dua jenis pasukan. Pasukan golongan pertama, dapat dilihat dengan mata kepala. Sementara itu, golongan lainnya hanya dapat dilihat dengan bashirah(kebijaksanaan hati).

Pasukan hati yang tampak oleh mata kepala adalah tangan, kaki, mata, telinga, lidah (mulut), dan semua anggota tubuh bagian luar dan dalam. Mereka meladeni hati dan tunduk kepadanya. Semua anggota tubuh pun sudah bernaluri untuk tunduk kepada hati.

Dia tidak bisa menyeleweng dan berkeras kepala. Apabila hati memerintahkan mata untuk terbuka, terbukalah mata. Ketika ha ti diperintah bergerak, dia harus bergerak. Begitu pula lidah (lisan) ketika diperintahkan untuk berbicara.

 

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement