Ahad 23 Oct 2022 20:02 WIB

Tantangan Santri Pada Masa Depan

Perubahan zaman yang begitu pesat menjadi tantangan bagi para santri.

Ilustrasi Santri Mandiri
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ilustrasi Santri Mandiri

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Perubahan zaman yang begitu pesat menjadi tantangan bagi para santri untuk menyesuaikan diri. Apa saja kompetensi yang harus dimiliki santri dalam menghadapi masa depan?

Wartawan Republika Andrian Saputra mewawancarai Presiden Perhimpunan Pengasuh Pesantren Indonesia (P2I)yang juga Pimpinan Pondok Pesantren Modern Al-Ikhlash Kuningan, KH M Tata Taufik.

Baca Juga

Berikut ini adalah petikannya.

Apa tantangan santri pada masa depan?

Pertama, adalah membentengi diri dari pengaruh negatif dari problem yang muncul pada era digital.

Kita semua adalah bagian dari kehidupan masyarakat yang sudah global, terhubung satu dengan yang lain nya. Ini merupakan tantangan ke depan di mana manusia saling me ngenal tanpa saling berhadapan.

Ini juga menjadi problem kehidupan abad ke-21 pola kehidupan masyara kat era digital.

Kedua, adalah yang berhubungan dengan tugas dari pada santri tersebut dalam kehidupan bermasyarakat. Kita tahu bahwa santri adalah mereka yang hidup mendalami ajaran agama Islam (tafaqquh fiddin).Ke depannya, bisa betul-betul melak sanakan fungsi dan perannya sebagai pemberi peringatan, informasi apa yang harus dan tidak boleh dilakukan bagi masyarakat.

Dengan masyarakat yang semakin terdigitalisasi, santri harus lebih kreatif berdakwah di masyarakat dengan meluaskan jaringan dan memperbanyak khidmah.

Kompetensi apa yang harus dimiliki untuk menghadapi tantangan tersebut?

Kompetensi yang dibutuhkan untuk menghadapi berbagai tantang an tersebut tentu saja ketika kita berhadapan dengan era digital, maka kemampuan itu adalah yang berkaitan dengan digitalisasi. Bukan hanya membuat program yang hubung annya dengan kemudahan penyampaian informasi pengetahuan, misal menyajikan konsultasi online, itu tetap harus dilakukan tanpa harus meninggalkan kecakapan utama, seperti komunikasi verbal, atau komunikasi yang sifatnya massa mulai dari public speaking, kemudian juga dengan kemampuan untuk menulis, mengomunikasikan pesan-pesan dengan tulisan sehingga lebih mu dah disebarkan kepada orang banyak.

Tinggal kita melihat santri mau bergerak dalam bidang apa, apa yang mau diambil. Tentu, dengan catatan kompetensi-kompetensi ini bisa dikembangkan oleh setiap individu. Saya yakin kalau santri itu bisa dan senang sekali belajar autodidak, mengembangkan diri. Tapi, dia tetap harus memiliki dulu dasarnya, yaitu ilmu-ilmu keislaman. Itu harus kuat dulu, baru kecakapan-kecakapan yang lain itu menjadi hard skillyang dimiliki dan dibutuhkan dalam konteks mencari penghidupan.

Kalau butuhnya digital, silakan mempelajari, tapi tetap dia harus punya bingkai tafaqquh fiddin-nya dulu adalah soft skillyang harus dimiliki pertama kali oleh santri.

Apa yang perlu dilakukan pemerintah dan pesantren untuk meningkatkan kapasitas santri?

BLK (Balai Latihan Kerja) itu ada program-program pelatihan kerja, itu bagus sekali. Dan, itu sekarang kanada programnya yang multimedia dan sebagainya. Itu saja kalau disosialisasikan dengan baik kepada santri, dilaksanakan dengan kerja sama yang baik dengan pesantren, sudah bagus sekali. Misalnya, skill sifatnya berhubungan dengan komputer, pemrograman, latihan kerja yang sifatnya multimedia. Tapi, skill tradisional, seperti perkayuan, las, tetap dibutuhkan dan ini sudah ada sebetulnya program pemerintah.Tak usah membuat yang baru, memberdayakan program yang ada saja dengan maksimal dan dilaksanakan sudah luar biasa.

Kalau pesantrennya sendiri, harus adaptif. Artinya, kita terbuka terhadap hal-hal yang perlu kita perbaiki, perlu kita ambil dan tingkatkan. Dan, saya lihat pesantren sekarang sudah banyak melakukan penyiap an-penyiapan kapasitas santri dalam berbagai dimensi, baik sifatnya yang vokasional maupun yang tidak. Yang terlebih penting adalah mental yang sudah disiapkan. Mental tangguh itu sudah disiapkan oleh pesantren bagi para santri

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement