Kamis 03 Nov 2022 01:50 WIB

Surah Al-Ardh Dorong Ilmuwan Abbasiyah Teliti Geografi

Pada masa Abbasiyah, ketertarikan para ilmuwan terhadap geografi sangat tinggi.

Ilmuwan Muslim.
Foto: Metaexistence.org
Ilmuwan Muslim.

IHRAM.CO.ID, Surah Al-Ardh menorehkan jejak gemilang. Kitab itu bagai memiliki energi yang begitu besar hingga menggairahkan cendekiawan Muslim mendalami geografi. Al-Khawarizmi dianggap sebagai cendekiawan garda depan pada masa Abbasiyah yang meninggalkan jejak bermakna bagi pengembangan geografi melalui karyanya itu, Surah Al-Ardh.

Pada masa Abbasiyah khususnya, ketertarikan para ilmuwan terhadap geografi tak sepenuhnya berangkat dari ruang kosong. Faktor agama hadir sebagai salah satu pemantiknya. Misalnya, ada kebutuhan untuk menunaikan haji ke Makkah dan tentunya petunjuk arah harus ada. Demikian pula dengan mengarahkan mihrab masjid ke kiblat.

Baca Juga

Ketika al-Ma’mun memegang tampuk pimpinan sebagai khalifah, perkembangan sains, termasuk geografi, mulai pesat. Ia memerintahkan penerjemahan buku-buku ilmu pengetahuan dari Yunani, termasuk karya Ptolemeus berjudul Geography. Buku itu di antaranya diterjemahkan oleh Tsabit ibnu Qurra yang meninggal pada 901 Masehi.

Philip K Hitti melalui karyanya, History of the Arabs, mengungkapkan, al-Khawarizmi menyusun Surah Al-Ardh berdasarkan karya Ptolemeus tersebut. Menurut dia, buah karya al-Khawarizmi yang terbilang cukup komprehensif menjadi acuan bagi karya-karya cendekiawan berikutnya dalam bidang yang sama.

 

Al-Khawarizmi bahkan  melengkapinya dengan gambar bumi. Ini adalah sebuah peta awal yang pembuatannya dibantu oleh 69 sarjana lain atas perintah langsung Khalifah Dinasti Abbasiyah, al-Ma’mun. Ini merupakan peta bumi dan angkasa luar pertama dalam sejarah Islam, tandas Hitti.

Peta yang terdapat dalam Surah al-Ardh kembali jadi acuan penting, seperti halnya pada karya-karya al-Mas’udi yang muncul pada paruh pertama abad ke-10. Pemikiran al-Khawarizmi tampak masih terasa kuat pengaruhnya terhadap para ilmuwan Muslim hingga abad ke-14.

Ehsan Masood, dalam Ilmuwan-ilmuwan Muslim Pelopor Hebat di Bidang Sains Modern, mengatakan, selain memerintahkan pembuatan peta dunia, pada 820 Masehi, al-Ma’mun memerintahkan pula kakak-beradik Bani Musa memeriksa sesuatu yang pernah dibacanya dalam salah satu buku geografi kuno yang baru diterjemahkan.

Hal yang dimaksudkan al-Ma’mun adalah pengukuran lingkar bumi sejauh 24 ribu mil atau 38 ribu kilometer. Dengan kecerdasannya, Bani Musa kemudian membuat perhitungan dan mengonfirmasikan ketepatan perhitungan itu. Khalifah beberapa kali melakukan perhitungan untuk mengonfirmasi akurasinya.

Masood menegaskan, hadirnya seorang khalifah yang memiliki ketertarikan terhadap keakuratan sains seperti itu tidaklah aneh sains berkembang pesat. Ia menduga pula adanya keterlibatan al-Khawarizmi dalam membantu proyek perhitungan keliling bumi tersebut.

Beberapa sumber sejarah menyatakan, ilmuwan Muslim masyhur itu kerap terlibat dalam berbagai proyek sains, di bawah perlindungan khalifah.

sumber : Republika
Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement