Rabu 09 Nov 2022 21:45 WIB

Universitas Sankore, Penanda Kemajuan Peradaban di Afrika Barat

Universitas Sankore menjadi sebuah pusat pendidikan terkemuka.

Muslim Mali berjalan menuju Masjid Sankore, salah satu situs yang jadikan warisan dunia oleh UNESCO.
Foto: AP Photo/Harouna Traore
Muslim Mali berjalan menuju Masjid Sankore, salah satu situs yang jadikan warisan dunia oleh UNESCO.

IHRAM.CO.ID, Di masa lalu, Universitas Sankore menjelma menjadi sebuah lembaga intelektual terbesar khususnya bagi warga Mali, Ghana, dan Songhay. Selama abad ke-12 hingga ke-16, Universitas Sankore menjadi penanda kemajuan peradaban Islam di wilayah tersebut. Walaupun harus diakui, pamornya tak secemerlang Universitas Al Azhar, Al-Qarawiyyin, dan Qurtuba.

Universitas Sankore ini juga dikenal Universitas Timbuktu, yang terletak di timur laut distrik Timbuktu. Universitas ini berada di dalam wilayah Masjid Sankore yang didirikan pada 989 Masehi oleh Hakim Ketua Timbuktu, Al-Qadi Aqib ibn Mahmud ibn Umar.

Baca Juga

Ibn Umar membangun pelataran Masjid Sankore, seperti pelataran Ka'bah di Makkah. Seorang perempuan Mandika yang kaya bersedia untuk memberikan sebagian hartanya untuk membiayai operasional Universitas Sankore, yang ada di dalam wilayah masjid tersebut.

Hingga kemudian, Universitas Sankore menjadi sebuah pusat pendidikan terkemuka dan dikenal di seluruh penjuru dunia. Apalagi, Timbuktu sebelumnya telah dikenal sebagai tujuan atau tempat perhentian bagi para pedagang dari Timur Tengah dan Afrika Utara.

Sebagian besar pedagang dari Timur Tengah beragama Islam dan kenyataan ini membuat masjid di Timbuktu, termasuk masjid yang ada di Sankore, banyak dikunjungi mereka. Bahkan, perpustakaan dibangun di masjid-masjid, yang sarat dengan koleksi buku dari seluruh dunia Muslim.

Tak heran jika Masjid Sankore tak hanya menjadi pusat ibadah, tapi juga menjadi pusat belajar. Kondisi semacam inilah yang kemudian membuat tumbuh sebuah universitas di dalam Masjid Sankore. Banyak mahasiswa yang menimba ilmu di sana.

Universitas Sankore mencapai puncak kemajuan saat Mansa Musa berkuasa pada 1307 hingga 1332 Masehi. Kemajuan terus berlanjut saat Dinasti Askia memegang tampuk kekuasaan pada 1493 hingga 1591 Masehi. Mereka membangun perpustakaan dengan koleksi buku yang berlimpah.

Tak heran jika kemudian, perpustakaan Universitas Sankore mempunyai koleksi buku terbesar kedua di Afrika setelah Perpustakaan Alexandria. Perpustakaan Universitas Sankore dipenuhi oleh 400 ribu hingga 700 ribu naskah buku.

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement