IHRAM.CO.ID, Seperti lazimnya masjid di Lahore, Masjid Badshahi tidak mempunyai tempat shalat khusus untuk wanita. Memang di wilayah Lahore dan banyak tempat lainnya di Pakistan masih berlaku larangan bagi wanita untuk melakukan berbagai kegiatan di luar rumah, termasuk ke masjid.
Anak-anak tangga yang menuju ke ruang shalat utama dihiasi oleh beraneka ragam marmer. Ketika memasuki ruang shalat utama, pengunjung akan dihadapkan pada sebuah ruangan yang seakan-akan terlihat dibagi menjadi tujuh bagian dengan cara membuat lengkungan-lengkungan tembok yang dilapisi dengan kertas perak. Keberadaan tiga lengkungan tembok pertama untuk menyanggah kubah ganda bermarmer putih. Sedang empat lainnya untuk menyanggah kubah-kubah datar.
Interior ruang shalat utama ini kaya akan dekorasi bahan plesteran, lukisan dinding, dan hiasan marmer. Sedang bagian eksteriornya dihiasi dengan ukiran dari batu marmer, serta tatahan batu pasir merah. Seluruh hiasan yang terdapat pada ruang shalat utama ini banyak mengadopsi desain arsitektur Yunani, Asia Tengah, dan India, baik dalam hal teknik dan motif.
Bagian kaki langit masjid dihiasi dengan ornamen merlon bertatahkan marmer. Sementara berbagai fitur arsitektur, seperti halaman dengan bentuk persegi, lorong-lorong, empat menara pojok, arah kiblat pada ruang shalat dan pintu gerbang yang megah, yang terdapat pada bangunan kompleks Masjid Badshahi memperlihatkan kepada kita kekayaan khazanah arsitektur Islam selama ribuan tahun lalu sebelum masjid ini dibangun.
Karenanya, tak mengherankan jika bangunan Masjid Badshahi ini juga menginspirasi sejumlah bangunan masjid di berbagai tempat di dunia. Di antaranya adalah Masjid Syekh Zayed di Abu Dhabi; Masjid Sir Syed di kompleks Aligarh Muslim University, Uttar Pradesh, India; dan Taj-Ul Masajid di Bhopal, India, yang merupakan salah satu masjid terbesar di Asia.
Di dalam kompleks bangunan Masjid Badshahi juga terdapat sebuah museum kecil. Museum ini memajang berbagai benda-benda peninggalan Nabi Muhammad SAW, Khalifah Ali bin Abi Thalib dan istrinya, Fathimah az-Zahra.