IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ustazah Iroh Siti Zahroh mengatakan, dalam program ketahanan keluarga diperlukan pe ran aktif laki-laki. Dia menilai, kolaborasi dan kepedulian kaum laki-laki terhadap ketahan an keluarga menjadi poin yang cukup krusial dalam kesuksesan ketahanan keluarga.
"Keluarga itu adalah organisasi terkecil dalam negara. Untuk mencapai ketahanan keluarga, diperlukan peran serta laki-laki. Jangan menganggap bahwa urusan keluarga hanya domain perempuan,"kata dia.
Peneliti Islam dari El-Bukhari Institute Neneng Maghfiro mengatakan, ketahanan keluarga bukanlah suatu hal yang mudah. Menurut dia, perwujudan ketahanan keluarga memang harus merangkul setiap elemen bangsa yang secara langsung maupun tidak langsung bersinggungan sehari-hari.
Namun, dia meyakini bahwa peran laki-laki dalam mengukuhkan ketahanan keluarga menjadi sebuah keharusan. Ketahanan keluarga, dia menilai, tidak bisa dimainkan sendiri oleh perempuan, mau tidak mau laki-laki harus mengambil peran.
"Saya rasa peran laki-laki sama pentingnya dengan perempuan dalam mewujudkan ketahan an keluarga. Di sisi lain, peranan pemerintah dan juga masyarakat juga cukup krusial dalam hal ini," kata dia.
Pemerintah dengan segala instrumennya dapat mengontrol jalannya undang-undang yang berkaitan dengan ketahanan keluarga. Pun demikian dengan masyarakat, kata dia, kontrol ter hadap jalannya undang-undang ketahanan keluarga harus diselaraskan dengan realitas yang ada. Sehingga, apabila dalam realitasnya belum berjalan, setiap elemen dapat mendorong satu sama lain agar terwujud lingkungan yang kondusif untuk meningkatkan kemajuan ketahanan keluarga.