IHRAM.CO.ID,Sektor industri bahan kimia juga didukung dengan pusat penelitiannya di Iundishapur. Tempat ini disebut-sebut sebagai laboratorium kimia tertua. Di dalam kawasan ini ada pusat studi ilmu pengetahuan alam. Para penelitinya berhasil mengembangkan pembuatan gula yang selanjutnya dikembangkan untuk pabrik gula di Khuzistan dan Spanyol.
Kemudian, kota Damaskus, Suriah, terkenal dengan industri pembuatan pedang besi. Industri kaca yang telah dirintis sejak abad kesembilan juga berkembang seiring maraknya rekayasa industri. Mereka mampu membuat kaca-kaca berwarna dan bernilai seni tinggi.
Di antara varian produk tadi, komoditas yang sering diminta pasar ekspor pada era kekhalifahan Abbasiyah adalah produk tanaman pangan. Ada pula peralatan rumah tangga, sutra, kain, parfum, air mawar, sirop, zat pewarna alami, dan minyak.
Berbagai komoditas yang diminta pasar tadi membuktikan setiap kota di negara Islam mempunyai potensi besar di bidang industri dan perdagangan, terutama produk logam, kaca, wol, sutra, atau linen. “Teknologi adalah alat pembentuk peradaban. Dan, peradaban Islam terbukti menjadi yang terdepan selama beberapa abad meraih lompatan penting teknologi industri,” ujar Sejarawan Salim T S al- Hassani, dalam artikelnya 1000 Years of Missing Industrial History, membuktikan bahwa zaman industri dirintis kaum Muslim.
Bukti penting lain tentang geliat industri Islam yang menjadi inspirasi Eropa terlihat dari perspektif histografis. Kekuasaan kekhalifahan Islam pada Spanyol membuka jalan perdagangan dengan dunia luar. Permintaan pada produk hasil industri negara Islam meluas dalam skala besar. Spanyol juga mendapat keuntungan dari pajak komersial negara pengimpor.
Komoditas yang berada di Spanyol salah satunya adalah tekstil. Terletak di pusat Kota Kordova, ada sekitar 13 ribu mesin tenun. Sementara itu, di kota lainnya, Almeria, tersebar 4.800 mesin serupa. Industri lainnya adalah penyamakan kulit. Berbagai kreasi dengan bahan kulit Spanyol diakui kualitasnya sehingga banyak permintaan datang dari konsumen di Maroko, Afrika Utara, Inggris, dan Prancis.
Selain itu, Kordova terkenal dengan produksi wol berkualitas tinggi serta sutra. Kota yang mempu nyai komoditas serupa, yakni Malaga, Almeria, dan kota sekitarnya. Almeria juga mempunyai keandalan produk rumah tangga dari kaca dan kuningan.
Benang sutra yang dihasilkan dari ulat sutra banyak dikembangkan pula di Spanyol. Dari pengamatan sejarawan Spanyol Ibn al-Kha’b, banyak industri berkembang. Misalnya, Valencia yang merupakan pusat industri gerabah.
Hasil tambang Spanyol juga tersebar. Wilayah Iain dan Algrava terkenal sebagai area tambang emas dan perak. Lalu, Kordova tersohor sebagai pusat tambang besi, sedangkan permata rubi terserak di Malaga.
Kota Toledo selayaknya Damaskus, terkenal sebagai pusat produsen pedang. Rampai alumunium dipadankan dengan jenis logam lain, seperti emas dan perak, menghasilkan karya seni dekoratif berbentuk bunga.
Benda seni ini awalnya hanya berkembang di Damaskus, kemudian menyebar di beberapa wilayah daratan Eropa dan Spanyol. Tak ayal, sering disebut sebagai “damascene” atau “damaskeen”. Dalam bahasa Prancis disebut “darnasquiner” dan dalam bahasa Latin “damschina”.
Pengusaha Muslim juga menyemai lahan di Spanyol dengan berbagai bibit tanaman. Mereka menguasai hampir sebagian besar wilayah untuk dijadikan industri agrikultura. Lahan di Kota Seville terdapat ratusan pusat industri tanaman. Di sana juga ada industri tekstil, kertas, gula, mesiu, besi, aluminium, dan kulit.
Berbagai produk dari Kordova, Murcia, Granada, Almeria dan Seville, Toledo, serta Salibat sangat memi kat perhatian konsumen seluruh dunia. Keramik mengilat berkualitas tinggi serta vas-vas kuno yang ter sebar di area Istana Al ham bra menjadi saksi bisu produksi porselen industri Muslim yang berkualitas tinggi.