Selasa 22 Nov 2022 22:50 WIB

Polri Tambah Bantuan Tenaga Medis ke Cianjur

Rata-rata korban dampak gempa alami patah tulang

Pengungsi terdampak gempa berada di dalam tenda posko pengungsian di Taman Prawatasari, Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan sebanyak 14 posko pengungsian disediakan untuk memfasilitasi 13.784 pengungsi yang terdampak gempa berkekuatan 5,6 SR di Cianjur. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pengungsi terdampak gempa berada di dalam tenda posko pengungsian di Taman Prawatasari, Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan sebanyak 14 posko pengungsian disediakan untuk memfasilitasi 13.784 pengungsi yang terdampak gempa berkekuatan 5,6 SR di Cianjur. Republika/Putra M. Akbar

IHRAM.CO.ID,Kapolri Jenderal PolListyo Sigit Prabowo memerintahkan Kapusdokes Polri untuk menambah jumlah bantuan tenaga medis yang dikirim ke Cianjur, Jawa Barat agar membantu warga terdampak bencana.

"Polri akan mengirim dokter tambahan dari Mabes Polri untuk membantu korban-korban yang rata-rata patah tulang supaya bisa diatasi langsung di lokasi,? kata Sigit, di Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022)

Baca Juga

Saat meninjau korban gempa di Rumah Sakit Bhayangkara Cianjur, Sigit melihat warga yang mengalami luka berat seperti patah tulang, sementara sejumlah rumah sakit mengalami kerusakan sehingga belum bisa memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal.

"Tentunya ada beberapa perbaikan ke depan yang akan kami laksanakan, tapi prinsipnya kami masih bisa melayani pasien-pasien di Rumah Sakit Bhayangkara, termasuk kami siapkan juga tenda-tenda tambahan serta tempat untuk trauma healing," kata Sigit.

Tidak hanya itu, Sigit menyampaikan dirinya telah berkoordinasi dengan pihak terkait utamanya rumah sakit yang memerlukan tenaga kesehatan. Polri akan mengirimkan personel yang memiliki kekhususan di bidang kesehatan.

"Pak Kapusdokkes juga sudah mempersiapkan brigade khusus untuk digerakkan dalam penanganan gempa,"ujar dia.

Sedangkan, dari sisi evakuasi, Tim DVI Polri telah melakukan identifikasi kepada 90 persen korban meninggal dunia. Polri juga mengerahkan tim anjing pelacak K-9 untuk membantu evakuasi di wilayah yang sulit terjangkau, untuk mencari korban reruntuhan bangunan yang belum ditemukan.

"Tim K-9 kami turunkan untuk membantu, karena memang ada beberapa bangunan yang mungkin saat ini belum bisa dilakukan evakuasi sehingga perlu kami bantu dengan K-9," kata Sigit.

Menurut Sigit, dengan pelibatan K-9, sebanyak tujuh korban gempa yang tertimbun reruntuhan berhasil ditemukan dan dilakukan evakuasi. Lebih lengkap Sigit menyampaikan bahwa pihaknya saat ini memfokuskan untuk evakuasi penyelamatan korban, menyiapkan lokasi pengungsian dan mempersiapkan dapur umum.

"Baru setelah itu perawatan terhadap korban-korban tentunya juga jadi prioritas,? ujarnya pula.Bantuan lain yang diberikan adalah patroli di rumah-rumah warga terdampak gempa yang ditinggal kosong untuk mencegah tindak kriminalitas lainnya.

"Tadi saya sudah perintahkan kapolda dan kapolres untuk melaksanakan patroli terhadap rumah-rumah yang saat ini ditinggal oleh masyarakat kemudian mengungsi, saya minta 24 jam dilaksanakan patroli," kata Sigit lagi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement