IHRAM.CO.ID, Selain di Baghdad, peradaban Islam yang berkembang di kota-kota lain berada di tepi Sungai Tigris, salah satunya adalah Kota Samarra. Letak Samara sekitar 124 kilometer dari Baghdad. Kota tersebut merupakan salah satu dari empat kota suci di Irak dan menjadi kota tua terbesar di dunia karena reruntuhannya yang tersebar berkilo-kilometer di sisi selatan Sungai Tigris.
Samarra dibangun oleh Khalifah al-Mu'tasim pada 836. Kota ini sempat menjadi pengganti Baghdad sebagai ibu kota Dinasti Abbasiah. Perkembangan seni, literatur, dan ilmu pengetahuan di sana, sampai saat ini masih menjadi buah bibir jika membicarakan tentang sejarah Arab. Beberapa tempat penting di kota itu, yang menujukkan bagaimana peradaban Islam sangat berkembang di Sungai Tigris adalah Masjid Besar Samarra, tempat tinggal Khalifah, dan makam para imam di al-Askareyya.
Masjid Besar Samarra merupakan masjid terbesar di dunia Islam yang dibangun oleh Khalifah al-Mutawakkil pada 852. Pembangunannya menggunakan batu bata dan tanah liat. Bagian yang paling unik dari masjid tersebut adalah menaranya. Tempat bersejarah yang lain adalah al-Askareyya. Di tempat itu terdapat imam generasi ke-10 dan ke-11, yaitu Imam Ali al-Hadi yang meninggal pada 868 dan anaknya Imam Hassan al-Askari yang meninggal pada 874 di makamkan di tempat itu.
Dua kota lain yang juga bagian dari peradaban Muslim di sepanjang Sungai Tigris adalah Mosul dan Basra. Kota Mosul terletak 396 kilometer di sebelah utara Baghdad. Kota itu merupakan kota terbesar kedua di Irak. Mosul sering juga disebut sebagai Um al-Rabi'ain atau kota yang memiliki dua musim semi. Karena keadaan musim gugur di sana mirip dengan musim semi. Selain itu, Mosul juga sering dianggap sebagai ‘Mutiara di Utara’.
Sebelum Islam masuk ke daerah Mesopotamia, kota ini sudah dihuni oleh manusia. Pada masa Dinasti Abbasiah, Mosul menjadi salah satu kota penting dalam perdagangan. Beberapa bukti kejayaan Islam di sana adalah Masjid Umayyah, Masjid Nuriddin, dan Masjid Mujahidi.
Berada di sisi selatan Irak, Basra menjadi salah satu kota terpenting di negara itu. Bahkan, sejak masa pemerintahan Dinasti Abbasiah. Kota ini dipercaya sebagai kota pelabuhan yang menjadi titik tolak pertama Sinbad saat akan mengarungi tujuh samudera. Basra merupakan tempat pertemuan Sungai Tigris dan Euphrates. Kota ini adalah pintu pertama kapal-kapal asing jika ingin memasuki wilayah Irak.
Basra didirikan pada 637 oleh Utba bin Ghazwan atas perintah Khalifah Umar bin Khattab sesaat setelah ibu kota Dinasti Sassanid jatuh ke tangan tentara Muslim.