IHRAM.CO.ID, KHAYBAR -- Masa lalu, kini, dan masa depan tergambar secara utuh kala Ancient Kingdoms Festival atau Festival Kerajaan Kuno Arab Saudi ditutup dengan serangkaian acara fantastis yang menampilkan tiga oasis bersejarah di barat laut - AlUla, Khaybar, dan Tayma - bagi wisatawan.
Festival yang diluncurkan pada 11 November itu merupakan perhelatan perdana yang fokus mengangkat kembali situs-situs yang saling terkait dalam hal budaya, pengaruh, serta kejayaan di era zaman kuno.
Dengan sajian berbagai acara, termasuk pertunjukan budaya, lokakarya, pun kesempatan tamasya bagi masyarakat, festival ini diharapkan bisa terus dilakukan secara berkelanjutan. Dengan begitu, masyarakat modern di Saudi bisa napak tilas dan mempelajari sejarah dengan datang ke oasis kuno tersebut.
“Kami membuat festival ini untuk mencerminkan kisah di balik semua peradaban kuno yang hidup di sekitar atau di tiga tempat ini,” kata seorang pemandu wisata lokal sekaligus storyteller, Abdulrazzag Alanzi seperti dilansir dari Arab News, Ahad (27/11/2022).
Alanzi mengatakan bahwa dirinya sudah tak asing dengan wilayah Khaybar karena semasa kecil kerap berkunjung ke sepupunya yang tinggal di sana. Sejak kecil ia pun sudah sering diperdengarkan kisah-kisah tentang wilayah tersebut.
“Dulu saya suka membaca cerita-cerita fiksi atau cerita dari orang tua tentang apa yang terjadi di daerah ini bertahun-tahun atau berabad lalu. Itu selalu membuat saya terpesona, sampai saya tergerak bekerja di bidang pariwisata," jelas dia.
“AlUla, Khaybar dan Tayma memiliki banyak kisah sejarah dan banyak informasi yang perlu kita tunjukkan kepada dunia," tambah Alanzi.
Storyteller lainnya, Fahad Aljuhani, menggambarkan daerah itu sebagai museum hidup terbesar. Ia juga datang ke daerah itu sejak kecil untuk mengunjungi sepupunya.
“Sekarang kita berada di sebuah pulau yang mengapung di atas lautan batu karang yaitu Khaybar. Saya biasa datang ke Khaybar untuk mengunjungi kerabat saya, dan mereka akan bercerita tentang makam dan oasis, dan saya tidak memiliki kesempatan untuk mengunjungi mereka sampai sekarang,” kata dia.
Pemandu wisata Enass Al-Sherrif mengatakan kepada Arab News bahwa dia senang melihat antusiasme masyarakat, termasuk orang-orang dari seluruh Kerajaan yang meluangkan waktu untuk mempelajari masa lalu mereka.
“Saya benar-benar bangga dan terhormat. Dan saya ingin menunjukkan kepada Anda agar merasakan pengalaman yang sama. Bagaimana kami mengubah tempat ini menjadi tujuan yang luar biasa bagi orang lain untuk datang dan mengunjunginya," kata dia.
Festival dan programnya yang diperluas bertujuan untuk menjelaskan legenda dan warisan zaman kuno di wilayah barat laut Kerajaan, memungkinkan pengunjung untuk menjelajahi dan belajar tentang museum hidup terbesar di dunia. Sudah dua tahun sejak AlUla mulai membuka kembali situs warisan untuk wisatawan domestik dan internasional dengan merintis program Musim Dingin di Tantora, yang berlangsung hingga Maret.
Sementara Festival Kerajaan Kuno ditutup pada hari yang dingin pada 27 November. Meskipun periode festival telah usai, ada beberapa elemen yang masih bisa dinikmati pengunjung sepanjang tahun.
“Semenanjung Arab barat laut adalah permata mahkota warisan Kerajaan Arab Saudi dan sumber daya tarik bagi komunitas global para arkeolog dan peneliti. Penemuan mereka akan memberi cahaya baru bagi wilayah yang dianugerahi peninggalan kuno, seni dan arsitektur bersejarah yang mengungkap fakta penting," kata Komisi Kerajaan untuk AlUla, yang menyelenggarakan acara tersebut, dalam sebuah pernyataan.
Komisi tersebut berencana untuk menyelenggarakan Festival Kerajaan Kuno setiap tahun.
Sumber:
https://www.arabnews.com/node/2206566/saudi-arabia