Senin 28 Nov 2022 17:17 WIB

Tsaubiyyah al-Aslamiyyah Merdeka Berkat Rasulullah

Tsaubiyyah al-Aslamiyyah adalah mantan budak pertama yang menyusui Rasulullah.

Ilustrasi Sahabat Perempuan Nabi - Muslimah
Foto:

Ibunda

Tsaubiyyah, adalah ibu persusuan Nabi. Ketika itu, air susu tak lagi keluar dari Aminah. Ini sebagai dampak depresi menyu sul kematian sang suami, Abdullah. Untuk memenuhi asupan ASI, tertunjuklah Tsaubiyyah. Rasulullah bukan balita yang pertama kali disusui oleh Tsaubiyyah.

Sebelumnya, Tsaubiyyah pernah menyu sui putranya sendiri, Masruh, Abu Salamah bin Abd al-Asad al-Makhzumi, dan paman Rasul, yaitu Hamzah. Dengan demikian, Tsaubiyyah adalah perempuan yang pertama kali menyusui Muhammad setelah ibu kandungnya, Aminah. 

Proses menyusui tersebut memang tak berlangsung lama. Riwayat menyebut hanya dalam hitungan hari, sebelum kemudian disusui oleh Halimah as-Sa’diyyah. Sedang kan, riwayat lainnya menyatakan, Tsaubiyyah menyusui Rasulullah selama empat bulan saja.

Rasulullah sangat memuliakan Tsaubiyyah. Air susu tidak pernah dibalas dengan air tuba. Penghormatannya itu diberikan, baik sebelum turun risalah kenabian ataupun belum. Rasul menghormatinya ketika berada di Makkah dan saat berdomisili di Madinah. Rasul juga kerap memberikan perhiasan dan pakaian kepada Tsaubiyyah. Hal yang sama juga dilakukan oleh Khadijah.

Balas budi itu terus ditunjukkan hingga Tsaubiyyah menyusul putranya, Masruh, menghadap Sang Khalik. “Ibunda” Rasul itu wafat pada ketujuh Hijriah. Tepatnya, setelah penaklukkan Khaibar. Ia meninggalkan sebuah kenangan dan teladan. Ketulusan seorang ibu yang tak terbatas, sekali pun ha nya dipertemukan lewat persusuan. Tsau biyyah yang bebas berkat Rasulullah.

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement