IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Kerajaan Arab Saudi telah melakukan identifikasi terkait pekerjaan sukarelawan di bidang pelayanan haji dan umroh. Wakil Menteri Haji dan Umrah Abdulfattah bin Sulaiman Mashat menyebut ada empat bidang utama untuk melayani jamaah haji dan umroh secara sukarela.
Keempat bidang tersebut adalah penyambutan dan perpisahan, penerjemahan dan bimbingan, kegiatan lapangan, dan kesehatan. Mashat mengungkapkan jejak kesukarelawanan ini dalam sesi berjudul “Dampak Tanggung Jawab Sosial”. Kegiatan Tur Misk ini, yang diadakan di Pusat Konferensi Internasional Raja Salman di Madinah, disponsori oleh Emir Wilayah Madinah Pangeran Faisal bin Salman.
"Target satu juta sukarelawan pada 2030, sesuai dengan tujuan Visi Saudi 2030, dapat dilakukan dan dapat dicapai sebelum 2030," ucap Mashat dikutip di Saudi Gazette, Sabtu (3/12/2022).
Hal ini disebut dapat dicapai melalui tata kelola kegiatan amal, menciptakan berbagai program dan kegiatan kerelawanan, memberikan insentif diskresioner untuk mendorong kerelawanan, serta menonjolkan peran relawan.
Mashat lantas menunjukkan perbedaan antara kerelawanan dan tanggung jawab sosial mengenai keberlanjutan, tata kelola dan komitmen. Generasi muda yang ingin terlibat dalam kegiatan sukarela diimbau memilih sektor yang sesuai dengan spesialisasi dan selera mereka, untuk mengurangi pemborosan sumber daya.
Dia pun menyinggung tentang program sukarela "Bermanfaat", salah satu inisiatif Kementerian Haji dan Umrah, serta perannya dalam memberikan layanan kepada jamaah.
Peran kementerian dalam mendukung jamaah yang telantar selama pandemi Covid-19 dan penutupan bandara, toko dan tempat umum untuk mengevakuasi lebih dari 400 ribu jamaah, bermitra dengan organisasi nirlaba untuk menyediakan layanan seperti perumahan, kesadaran, logistik dan layanan dukungan, tanpa mendaftarkan kasus infeksi coronavirus apa pun sangat diapresiasi.
Mashat merujuk pada program tanggung jawab sosial yang dilakukan Kementerian untuk memfasilitasi perjalanan jamaah berkebutuhan khusus. Pola kualitas pekerjaan tanggung jawab sosial turut disorot dengan meningkatkan penggunaan pengalaman, pengetahuan dan kemampuan dalam memberikan pekerjaan tanggung jawab sosial untuk mempengaruhi individu dan masyarakat, melalui partisipasi profesional, konsultasi dan kepemimpinan masyarakat.
Ia juga menjelaskan peran lembaga pemerintah dalam mentransfer budaya tanggung jawab sosial, mengakarkan prinsip masyarakat yang bertanggung jawab, serta membangun tata kelola di dalam lembaga pemerintah untuk mengukur dampaknya.