Ahad 25 Dec 2022 09:09 WIB

Pembimbing Harus Membuat Jamaah Happy Berhaji

jamaah membutuhkan seorang panutan sebagai tempat berbagi.

Rep: Zahrotul Oktaviani / Red: Agung Sasongko
Jamaah haji sedang wukuf di Arafah (Ilustrasi)
Foto: Dok Republika
Jamaah haji sedang wukuf di Arafah (Ilustrasi)

IHRAM.CO.ID,,JAKARTA -- Praktisi Bimbingan Ibadah Haji Desy Hasbiyah menyebut pembimbing harus bisa membuat jemaah senang (happy) saat menjalani seluruh rangkaian ibadah haji. Hal ini ia sampaikan saat menjadi pembicara Evaluasi Bimbingan Manasik Haji Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) di Yogyakarta.

“Buat jemaah haji happy menjalani ibadah haji,” katanya dalam keterangan yang didapat Republika, Ahad (25/12).

Baca Juga

Selain membuat senang, pembimbing haji juga harus menimbulkan rasa cinta kepada jamaah itu sendiri. Dengan demikian, dapat diketahui karakteristik dari jamaah hajinya.

Beberapa kemampuan tambahan (softskill) yang disebut harus dimiliki pembimbing, selain kecakapan ibadah, adalah kepribadian, karakteristik, komunikasi, kepemimpinan, empati, simpati, serta manajemen waktu.

“Sehingga, hal ini dapat membantu mengetahui keinginan jemaahnya,” lanjut dia. 

Tidak hanya itu, jamaah juga disampaikan membutuhkan seorang panutan sebagai tempat berbagi. Sebab, kehadiran sosok tersebut akan memberikan kenyamanan pada mereka.

Praktisi bimbingan ibadah haji lainnya, Cepi Supriatna, mengungkapkan KBIHU siap bersinergi dengan pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama. KBIHU saat ini bukan menjadi kompetitor Kemenag dalam hak membantu membimbing jamaah haji, tetapi sudah menjadi bagian dari mitra kerja.

“KBIHU bukan kompetitor tapi mitra kerja. KBIHU membantu dalam aspek pembimbingan jamaah dan pihaknya tidak ikut serta sebagai regulator,” ujar pria yang juga mantan Sekretaris Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah ini. 

Ia lantas mengapresiasi Kemenag, karena saat ini KBIHU telah dilibatkan dalam membantu memberikan bimbingan manasik (bimsik) di KUA.

“Ini bentuk sinergi antara KBIHU dengan pemerintah, karena ketika dilaksanakan bimsik KBIHU telah dilibatkan dalam pemberian materi manasik haji di KUA,” ucap dia.

Dirinya pun berharap ke depan pembimbing haji dapat dijadikan profesi seperti profesi-profesi lainnya. Selain itu, diharap pula nanti terdapat tingkatan pembimbing haji, seperti pembimbing haji ahli pertama, madya, bahkan ahli utama. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement