Senin 26 Dec 2022 23:11 WIB

Berterima Kasih

Berterima kasihlah untuk segala apa pun yang diberikan Allah SWT

Ilustrasi Takwa/taqwa
Foto: Mgrol120
Ilustrasi Takwa/taqwa

IHRAM.CO.ID, Oleh: Dedi Nugraha

Berterima kasihlah untuk segala apa pun yang diberikan Allah SWT kepada kita. Meski, mungkin dalam pandangan kita, itu kecil. Tetapi, tidak ada yang kecil jika kita tahu bahwa semua itu datangnya dari Allah SWT.Kebaikan yang kita terima itu adalah bentuk kecintaan Allah SWT kepada kita. Bahwa, Allah SWT begitu sayangnya kepada kita hingga Ia memberikan kebaikan-kebaikan itu untuk kita dapatkan.

Baca Juga

Dalam konteks interaksi sosial, ucapan terima kasih menggambarkan sikap menghargai kebaikan orang lain atas diri kita. Bahkan, pada hakikatnya, ia merupakan wujud rasa syukur kita kepada Allah. Bukankah Allah jua yang menggerakkan seseorang untuk berbuat baik dan memberikan kebaikan itu kepada kita?

Rasulullah SAW bersabda, ''Orang yang tidak bersyukur atas nikmat yang sedikit berarti tidak akan bersyukur atas nikmat yang banyak. Dan, orang yang tidak berterima kasih kepada manusia berarti tidak bersyukur kepada Allah.'' (HR Imam Baihaqi).

Bahkan, Rasulullah SAW mengaitkan sikap berterima kasih kita kepada manusia dengan sikap syukur kepada Allah SWT. Tentang bagaimana berterima kasih kepada sesama manusia, kita bisa menemukan teladan yang diberikan Allah dalam Alquran.

Dalam surat Alqashash ayat 25, disebutkan bagaimana Nabi Syu'aib berterima kasih kepada pemuda Musa yang sudah membantu kedua putrinya mengambilkan air minum buat ternaknya.

Allah SWT berfirman, ''Kemudian, datanglah kepada Musa, salah seorang dari kedua wanita itu berjalan kemalu-maluan, ia berkata, ''Sesungguhnya, bapakku memanggil kamu agar ia memberikan balasan terhadap (kebaikan)mu memberi minum (ternak) kami.''

Marilah belajar dari Nabi Syu'aib bahwa ucapan terima kasih adalah sebuah penghargaan yang tulus atas kebaikan orang lain dan rasa syukur atas karunia yang telah diberikan Allah SWT melalui peran orang lain.

Sebaliknya, ketika kita berbuat baik kepada orang lain, berbuatlah setulus mungkin dengan keyakinan bahwa kebaikan itu semata-mata karena berharap keridhaan Allah SWT. Kebaikan kita kepada orang lain bukanlah investasi jasa atau piutang budi yang lalu kita harapkan return-nya dari orang yang bersangkutan.

''Dan, mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan. Sesungguhnya, kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah. Kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih.'' (QS Al-Insaan [76]: 8-9).

Inilah keseimbangan dan keadilan sikap dalam Islam. Di satu sisi, kita diingatkan untuk mampu berterima kasih terhadap kebaikan orang lain. Di sisi lain, kita dianjurkan untuk bersikap tulus manakala berbuat kebaikan dengan semata mengharap ridha Allah SWT.

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement