Sabtu 31 Dec 2022 20:56 WIB

PBB Serukan Aksi Bersama di Kawasan untuk Lindungi Pengungsi Rohingya

Muslim Rohingya mempertaruhkan nyawa menjalani perjalanan berbahaya di laut.

Imigran etnis Rohingya melaksanakan shalat di lokasi penampungan sementara di SMP Negeri 2 Curei, Gampong Curei, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Aceh,  Kamis (29/12/2022). Pemerintah Kabupaten Pidie, Aceh berencana memindahkan 174 orang Imigran etnis Rohingya dari tempat penampungan sementara ke Kota Sigli, Kabupaten Pidie, Aceh. PBB Serukan Aksi Bersama di Kawasan untuk Lindungi Pengungsi Rohingya
Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Imigran etnis Rohingya melaksanakan shalat di lokasi penampungan sementara di SMP Negeri 2 Curei, Gampong Curei, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Aceh, Kamis (29/12/2022). Pemerintah Kabupaten Pidie, Aceh berencana memindahkan 174 orang Imigran etnis Rohingya dari tempat penampungan sementara ke Kota Sigli, Kabupaten Pidie, Aceh. PBB Serukan Aksi Bersama di Kawasan untuk Lindungi Pengungsi Rohingya

IHRAM.CO.ID, ISTANBUL -- Pimpinan Komisi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Volker Turk menyeru negara-negara di kawasan agar berkoordinasi untuk melindungi ribuan warga Rohingya. Mereka mempertaruhkan nyawa menjalani perjalanan berbahaya di laut.

"Pada 2002 saja, lebih dari 2,400 warga Rohingya berupaya meninggalkan Bangladesh dan Myanmar. Saya sangat sedih mengetahui bahwa lebih dari 200 orang dilaporkan kehilangan nyawa dalam perjalanan," kata Turk dalam pernyataan, Jumat (30/12/2022).

Baca Juga

"Laporan baru-baru ini mengindikasikan adanya kapal-kapal yang tidak aman dan terlalu penuh yang membawa para warga Rohingya, yang kemudian dibiarkan terombang-ambing selama beberapa hari tanpa adanya bantuan," ujarnya.

Turk mendesak negara-negara di kawasan untuk melakukan koordinasi dalam membentuk mekanisme guna memastikan upaya pencarian dan penyelamatan yang proaktif, pendaratan para pengungsi Rohingnya di wilayah-wilayah mereka, serta perlindungan yang efektif bagi pengungsi.

"Solusi perlu ditemukan secara cepat untuk membuka jalan bagi mereka yang ingin kembali, dengan sepenuhnya menghormati martabat dan hak asasi mereka sebagai warga negara Myanmar yang setara," katanya.

Saat ini, Bangladesh menampung lebih dari 1,2 juta warga suku Rohingya, yang kebanyakan lari menyematkan dari tindakan brutal militer di Negara Bagian Rakhine pada 2017.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement