IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Wakil Presiden Eksekutif untuk Urusan Haji dan Umroh Arab Saudi Essam F. Nour mengatakan hanya pemegang visa umroh atau haji yang dapat berangkat dari Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah dengan membawa air zamzam. Aturan ini dijelaskan otoritas terkait seperti dikutip di situs resmi Haramain Sharifain, Senin (2/1/2023).
Sebuah surat edaran internal telah didistribusikan ke Bandara dan otoritas penerbangan yang menginstruksikan bahwa hanya satu dari botol reguler (5 liter) yang dibolehkan untuk dibawa lewat transportasi udara. Air zamzam diproduksi dari tanah Makkah oleh proyek Air Raja Abdullah bin Abdulaziz Zamzam.
Dilansir dari The Islamic Information, Rabu (4/1/2023), keputusan tersebut ditanggapi dengan reaksi beragam. Beberapa pihak memujinya sebagai cara melestarikan air suci dan melindunginya dari eksploitasi. Sebaliknya, yang lain mengkritiknya terutama bagi mereka yang mengandalkan air zamzam untuk kesehatan.
Air zamzam diyakini banyak Muslim memiliki khasiat penyembuhan yang unik, diambil dari sebuah sumur di Makkah dan telah lama menjadi oleh-oleh populer bagi mereka yang mengunjungi Arab Saudi untuk ziarah keagamaan. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, ada kekhawatiran air tersebut dieksploitasi secara berlebihan dan dikomersialkan, sehingga otoritas Saudi mengambil tindakan melindunginya.
Banyak pihak menilai harus dilihat bagaimana pembatasan baru ini akan berdampak pada ketersediaan air zamzam. Hingga pengalaman para peziarah yang mengunjungi Arab Saudi untuk keperluan keagamaan.