IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengumumkan kuota haji 2023 kembali normal tanpa batasan usia. Hal ini pun diapresiasi oleh Ketua Komnas Haji dan Umrah Mustolih Siradj yang berharap porsi bagi calon jamaah lanjut usia (lansia) bisa diperbanyak.
"Kabar yang dinanti-nanti dan didambakan oleh jutaan calon jamaah haji Indonesia akhirnya datang juga. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berhasil menandatangani kesepakatan dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah di Jeddah," ujar dia dalam pesan teks yang diterima Republika.co.id, Senin (9/1/2023).
Salah satu hal krusial yang disepakati dalam kesepakatan ini adalah perihal kuota haji untuk jamaah haji Indonesia. Indonesia mendapat kuota sebanyak 221 ribu orang. Nantinya, kuota ini akan dibagi 203.320 untuk jamaah haji reguler, 17.680 jamaah haji khusus, serta sisanya untuk kuota petugas 4.200 orang.
Tidak hanya itu, ia menyebut di dalam penentuan kuota tersebut, tidak ada lagi pembatasan usia. Dengan demikian, sangat memungkinkan bagi calon jamaah lansia untuk dapat berkesempatan beribadah ke Tanah Suci pada tahun ini.
“Kami sangat mengapresiasi capaian Gus Menteri Yaqut Cholil Qoumas beserta jajarannya, yang telah bekerja keras selama berbulan-bulan mendapatkan kepercayaan Raja Arab Saudi memperoleh kuota normal 221 ribu orang, terlebih tidak ada batasan usia untuk jamaah,” lanjutnya.
Dia juga berharap dengan kuota tersebut, nantinya Kemenag memberikan prioritas dan porsi lebih besar kepada calon jamaah yang lansia. Harapan mereka (lansia) makin tahun semakin menipis, dengan antrean yang begitu panjang seperti sekarang.
Pada musim haji 2022 kuota jamaah Indonesia diberikan oleh pemerintah Arab Saudi hanya 100.510 orang. Jumlah ini dibagi lagi sebanyak 92.825 kuota untuk haji reguler dan 7.226 kuota haji khusus. Namun demikian, pada pelaksanaan haji sebelumnya usia calon jamaah yang akan diberangkatkan maksimal 65 tahun karena dianggap rentan dari aspek kesehatan.
Dua tahun sebelumnya, pada 2021 dan 2020 tidak ada pemberangkatan jamaah dari Tanah Air karena terhalang Covid-19 yang merajalela di berbagai negara. Hal ini berdampak pada antrean haji calon jamaah haji Indonesia makin panjang.
Mustolih menyebut jumlah calon jamaah terdaftar sebanyak 5,5 juta orang. Rerata antrean secara nasional mencapai 55 tahun. Hal ini tentu berdampak tidak baik, karena kesempatan haji sangat tipis terutama bagi mereka yang sudah berusia diatas 50 tahun.
Ketentuan-ketentuan tersebut berdasarkan penyesuaian kebijakan dari negara Arab Saudi sebagai tuan rumah. Dengan kembalinya kuota normal pada musim haji 2023, ia pun menilai hal ini tentu sangat berdampak pada antrean yang ada.
“Saya berharap perjuangan Gus Men (Menag) dan jajarannya tidak hanya sebatas kuota yang telah diperoleh saat ini. Tetapi terus melakukan pendekatan, lobi dan diplomasi kepada Yang Mulia Raja Arab Saudi, agar dapat tambahan lagi kuota," ujar dia.
Mengacu pada tahun sebelumnya, ia menyebut sebenarnya ada tambahan 10 ribu jamaah tetapi tidak dapat diserap karena waktu sudah sangat mendesak.